Berita Lampung

Kasus Terbanyak di Lampung Timur, DBD Provinsi Lampung Trennya Menurun

Penurunan tren kasus DBD di Provinsi Lampung dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Lampung Edwin Rusli, Minggu (15/10/2023).

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
ABC
Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegepty. Tren DBD di Provinsi Lampung menurun tapi kasus penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegepty ini terbanyak di Lampung Timur. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Tren kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD pada tahun berjalan di Provinsi Lampung menunjukan penurunan.

Penurunan tren kasus DBD di Provinsi Lampung dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli, Minggu (15/10/2023).

Menurut Edwin Rusli, jumlah kasus DBD di Provinsi Lampung hingga akhir September 2023 ini berjumlah 1.973 kasus.

Jumlah kasus terbanyak, dilaporkan terjadi pada awal tahun kemudian mengalami penyusutan dinamis. 

Pada Januari, ada 91 kasus DBD di Provinsi Lampung pada pekan pertama, 78 kasus pada pekan kedua, 85 kasus pada pekan ketiga dan 82 kasus pada pekan keempat.

"Terdapat akumulasi kasus DBD tertinggi di Provinsi Lampung pada Januari 2023," kata Edwin Rusli.

Selanjutnya, pada Februari, akumulasi kasus DBD di Lampung per minggu mengalami penurunan, rasionya 40-60 kasus per minggu.

"Turun secara dinamis hingga pada September 2023, berdasarkan data pekan 39 hanya 12 kasus DBD dan pekan ke 40 hanya 6 kasus DBD," kata Edwin Rusli.

Dari data yang dilaporkan itu, Edwin Rusli mengatakan dominan penyebaran kasus DBD di Provinsi Lampung masih terjadi pada masa musim hujan.

"DBD memang sangat bergantung penularannya pada kondisi cuaca," kata Edwin Rusli.

Menyambung itu, saat ini, Edwin Rusli mengatakan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung sedang melakukan langkah antisipasi meningkatnya kembali kasus DBD.

Pasalnya, sebentar lagi akan masuk musim hujan.

"Untuk saat ini kan peralihan musim, kering ke hujan, jika ada kenaikan maka kita akan turun ke kabupaten/kota," kata Edwin Rusli.

Edwin Rusli menjelaskan salah satu cara antisipasi tersebut adalah mengaktifkan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik).

"Selain itu kalau ada ditemukan DBD maka pemerintah akan memberikan fasilitas fogging," ucap Edwin Rusli.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved