Wawancara Eksklusif
Wawancara Khusus Bersama Bacalon DPD RI Lampung Petrus Tjandra Soal Pertanian
Bacalon DPD RI Wilayah Lampung Petrus Tjandra menilai mayoritas petani saat ini sudah terjebak dengan pupuk kimia.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Bakal Calon (Bacalon) DPD RI Wilayah Lampung Petrus Tjandra menilai mayoritas petani saat ini sudah terjebak dengan pupuk kimia. Hal itu diutarakannya saat Podcast bersama Tribun TV Lampung, Jumat (27/10/2023). Berikut petikan wawancaranya:
Boleh diceritakan terlebih dahulu mengenai ketertarikannya dengan petani?
Tentu, apalagi saya sedari kecil sudah baca buku terkait negara Indonesia merupakan negara agraris. Mayoritas masyarakatnya adalah petani, saya merasa bisnis pertanian itu bisnis yang sangat luar biasa, karena menyangkut kebutuhan dasar seluruh masyarakat dan dilakukan oleh mayoritas masyarakat.
Kaitannya dengan aktivitas Bapak akhir-akhir ini, salah satunya mendatangkan investor Jepang untuk membangun pabrik pupuk organik rumput laut di Lampung Selatan?
Saya melihat pupuk ini menjadi salah satu kebutuhan bagi petani. Ada masa emas dimana tanaman butuh gizi atau makanan yang baik melalui pupuk agar produktivitasnya nanti bagus. Jadi jangan sampai kita ambil hasilnya tapi tidak kita rawat dengan baik tanaman ini.
Kalau ingin memajukan pertanian, memajukan petani, maka perhatikanlah pupuk yang menjadi kebutuhan para petani untuk tanamannya, itu kenapa saya tercetus ide untuk membangun pabrik pupu organik rumput laut.
Bagaimana Bapak melihat perkembangan kondisi pupuk di Indonesia termasuk khususnya di Lampung?
Menurut saya kita sudah terjebak pupuk kimia. Padahal kalau dulu orang pakai pupuk organik, seperti kotoran hewan. Tapi seiring pemerintah ingin menggenjot produktivitas hasil pertanian, ingin hasil panen yang lebih banyak, tentu ini harus diberi makan yang banyak. Makanannya namanya pupuk.
Jika manusia perlu karbohidrat, protein dan vitamin. Maka tanaman butuh NPK yaitu nitrogen, fosfor, dan kalium. Dari tiga itu yang ada di Indonesia hanya nitrogen. Sementara lainnya impor. Kalau tidak ada perubahan drastis dari pemerintah, maka pertanian kita terancam, karena untuk pertanian atau tanaman pertanian sudah tergantung pada pupuk kimia.
Untuk itu mulai harus berfikir alternatif pupuk yang lain, mudah-mudahan pupuk organik yang digagas ini bsia mengatasi itu.
Jadi pupuk organik rumput laut ini sebagai bentuk kekhawatiran Bapak terhadap petani?
Saya rasa bukan hanya kekhawatiran, tetapi juga sudah menjadi kebutuhan. Bahkan pemerintah sebenarnya melalui pabrik pupuk BUMN-nya sudah memproduksi pupuk organik sejak beberapa tahun lalu. Tapi edukasinya kurang di tingkat petani, sehingga muncul kekhawatiran dari para petani yang merasa jika tidak pakai pupuk kimia tidak mantab.
Mengapa memilih rumput laut sebagai formulasi utamanya pupuk organik?
Pernah lihat hutan? kenapa hutan itu tidak pernah dipupuk tapi subur pertumbuhannya, itulah sirkulasi material yang seimbang. Berbeda dengan tanaman yang dirawat petani, kenapa kita perlu pupuk? karena untuk menggantikan material yang ada di dalam tanah sehingga keseimbangannya tetap terjaga. Karena tanahnya sudah jenuh dengan banyaknya bahan kimia. Tanah itu butuh unsur organik juga.
Jadi konsepnya kita mengembalikan (kesuburan) tanah dengan menggunakan pupuk organik. Kenapa rumputn laut? karena banyak unsur baik yang ada di dalamnya. Memilik banyak kandungan bahan baik untuk pupuk, selain dipakai untuk industri makanan, kecantikan atau kerajinan.
Korwil Astra Group Lampung Nurul Fadil Bicara soal Kampung Berseri Astra |
![]() |
---|
Bincang dengan Kepala BPTD Kelas II Lampung Jonter Sitohang, Menuju Zero ODOL |
![]() |
---|
Pakar Hukum Unila Sebut Pemisahan Pemilu Rancu dan Membingungkan |
![]() |
---|
Hamartoni Ahadis Usung Program Puskesmas Mider di Lampung Utara |
![]() |
---|
Rektor Itera Sebut Panen Padi Bisa 3 Kali Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.