Lampung Bangkit
Pertanian di Lambar Terancam Gagal Panen, Hantoni Hasan Dorong Pemkab Mitigasi Dampak El Nino
Langkah ini perlu dilakukan serius lantaran ada sebanyak 271 hektar lahan pertanian di Lampung Barat yang berpotensi menurun hasil produksinya.
Tribunlampung.co.id, Lampung Barat- Politisi PKS Hantoni Hasan mendorong Pemkab Lampung Barat melakukan mitigasi dampak El Nino yang berpengaruh terhadap menurunnya produksi pertanian diwilayah setempat.
Langkah ini perlu dilakukan serius lantaran ada sebanyak 271 hektar lahan pertanian di Lampung Barat yang berpotensi menurun hasil produksinya karena terdampak El Nino.
Pertama, Hantoni menyoroti dampak yang dirasakan petani dari ancaman gagal produksi karena dampak El Nino.
Hantoni menuturkan, jika pun petani dalam menggarap lahan pertanian menggunakan suntikan dana dari koperasi usaha rakyat (KUR), maka diharapkan bisa ada keringanan bagi petani untuk membayar KUR.
"Terhadap petani harapannya bisa ada keringanan biaya atau penundaan bayar koperasi. Ini kalau mereka ambil KUR," kata Hantoni Hasan kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (7/11/2023).
"Bila perlu, ada penambahan pinjaman untuk modal tanam priode berikutnya," sambungnya.
Namun sebelum itu, Hantoni menyarankan Pemkab Lampung Barat untuk menginventarisasi jumlah petani yang terancam gagal produksi karena dampak El Nino.
Baca juga: Lahan Pertanian di Lambar Terancam Gagal Panen, Hantoni Hasan: Langkah Antipasi Sudahkan Dijalankan?
Baca juga: Pungli Distribusi Air Bersih di Lamsel Harus di Mediasi, Hantoni Hasan: Jangan Jadi Api Dalam Sekam
Disisi lain, Hantoni juga menyarankan agar ada langkah antisipasi mengambil cadangan pangan dari lumbung pangan di daerah lain untuk mencegah terjadinya kekurangan pangan di masyarakat.
Jika langkah-langkah itu sudah dilakukan, pengusung tagline Lampung Bangkit ini meminta agar ada transparansi program mitigasi yang dijalankan di Lampung Barat.
"Ini (program mitigasi) perlu transparan supaya musibah ini jangan sampai dimanfaat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi," tandas Hantoni Hasan.
Hantoni Hasan menerangkan, program mitigasi perlu dilakukan untuk mengurangi risiko akibat dari bencana.
Apalagi, kata dia, hal terkait mitigasi ini diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 yang memuat definisi tentang mitigasi.
Jika merujuk UU 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya.
Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.
Sedikitnya 271 hektare lahan pertanian di Lampung Barat, Lampung berpotensi menurun hasil produksi karena dampak dari El Nino
Terkait ini, politisi PKS Hantoni Hasan menyoroti beberapa hal yang mesti jadi perhatian bersama.
Baik Pemkab Lampung Barat, Pemprov Lampung, Kementerian Pertanian, dan juga masyarakat khususnya petani yang merasakan dampak dari kasus ini.
Pertama sebagai bentuk evaluasi, Hantoni Hasan menyebut Kementerian Pertanian jauh hari sudah melakukan antisipasi dengan berbagai program.
Perhatian penuh perlu dilakukan lantaran Lampung menjadi salah satu wilayah lumbung pangan nasional.
"Kementan sudah memprediksi, kalau adanya gagal panen dampak elnino sudah ada langkah antisipatif. Lampung adalah salah satu daerah yang mendapat perhatian karena daerah produksi padi," kata Hantoni Hasan kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (7/11/2023).
Sebagai bentuk evaluasi bersama, Hantoni Hasan menanyakan sejauah mana koordinasi dan konsolidasi Pemkab Lampung Barat dengan Kementerian Pertanian dan Pemprov Lampung.
Koordinasi dan konsolidasi ini, menurut Hantoni, penting dalam rangka menanggulangi dampak dari El Nino.
"Saya kira ini (koordinasi) sudah ada. Kalau pun sudah ada berarti kalau kita bicara dampaknya terhadap petani, Insya Allah bisa di tanggulangi," papar Hantoni.
Pengusung tagline Lampung Bangkit ini menuturkan, pemerintah sudah menggulirkan beberapa program untuk mengantisipasi dampak elnino ini.
Misalnya menanam benih yang tahan kering. Kemudian, juga ada program KUR dan asuransi.
Sehingga ketika nanti gagal panen atau berkurang hasil panen maka harapannya bisa teratasi dengan langkah antisipatif itu.
"Nah tentu kita sama-sama berharap program ini sudah benar-benar dijalankan. Ada nggak itu asuransi atau KUR," kata Caleg DPR RI dari PKS ini.
"Kalau ada asuransi untuk sawah atau ladang itu, maka mudah-mudahan dampaknya terhadap petani bisa diminimalisir. Karena mereka mendapat penggantian," katanya.
Hantoni Hasan lalu menanyakan kembali apakah langkah-langkah antisipatif ini sudah benar-benar dijalankan oleh Pemkab Lampung Barat?.
"Kalau sudah ada langkah antisipasi, maka mesti juga ada kerjasama dan koordinasi yang baik antara Pemkab Lambar, Pemprov, dan Kementan," kata Hantoni.
Langkah antisipasi itu, menurut Hantoni Hasan, bisa dilihat dari aksi Pemkab yang memetakan dimana potensi kerawanan gagal panen dan bagaimana dampaknya.
Kemudian, juga ada upaya untuk menginventarisasi berapa banyak jumlah lahan yang berdampak gagal panen itu.
"Nah ini sebagai bahan evaluasi, mudah-mudahan sudah dilaksanakan," tandas Hantoni Hasan.
Sedikitnya 271 hektare lahan pertanian di Lampung Barat, Lampung berpotensi menurun hasil produksinya.
Kepala DTPH Pemkab Lampung Barat, Natadjudin Amran mengatakan, potensi ratusan lahan pertanian yang akan mengalami penurunan hasil produksi itu merupakan imbas dari El Nino.
Terdapat dua Kecamatan yang sangat terdampak fenomena El Nino ini antara lain Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS).
Kedua kecamatan tersebut merupakan wilayah yang menjadi sentra hasil pertanian khususnya padi.
Mayoritas lahan pertanian yang kekeringan terjadi di dua kecamatan itu sehingga terancam gagal panen dan menurunkan produksi pertanian.
Untuk Kecamatan Suoh setidaknya kurang lebih 150 hektare yang berpotensi mengalami penurunan produksi akibat gagal panen. Sedangkan untuk Kecamatan BNS sebanyak 121 hektare yang mengalami kekeringan dan mempunyai potensi penurunan produksi.
(Tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)
Kereta Babaranjang Lewat, Kota Balam Macet, Begini Opsi yang Ditawarkan Caleg DPR RI Hantoni Hasan |
![]() |
---|
Usung Tagline Lampung Bangkit, Begini Kiprah dan Gagasan Caleg DPR RI Hantoni Hasan |
![]() |
---|
Bonus Demografi 2045, Caleg DPR RI Hantoni Hasan Ingin SDM di Lampung Diperkuat ke Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Caleg DPR RI Hantoni Hasan Ingin Ada Pemerataan Pembangunan di Bandar Lampung |
![]() |
---|
Caleg DPR RI Hantoni Hasan Singgung SDGs di Bandar Lampung, Masih Ada Pemukiman Kumuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.