Berita Lampung
Jelang Nataru Harga Bahan Pokok di Lampung Selatan Kian Meroket, Cabai Tembus Rp 80 Ribu
Jelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) harga bahan pokok di Lampung Selatan kian meroket.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jelang Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) harga bahan pokok di Lampung Selatan kian meroket.
Harga cabai merah di Pasar Inpres Kalianda, Lampung Selatan tembus Rp 80 Ribu per kilogramnya.
Baca juga: Harga Bawang Merah di Metro Lampung Tembus Rp 30 Ribu Per Kilogram
Baca juga: Polres Lampung Selatan Amankan Tiga Pemuda Hendak Tawuran
Salah satu pedagang di Pasar Inpres Kalianda Butet mengatakan harga bahan pokok terus meningkat.
Lebih lanjut, Butet menyebut, kenaikan harga bahan pokok tersebut sejak dua bulan lalu.
"Cabai merah Rp 80 ribu, cabai setan Rp 90 ribu, cabai jengki Rp 60 ribu, bawang merah Rp 28 ribu, bawang putih Rp 30 ribu, tomat Rp 6 ribu, kol Rp 7 ribu, timun Rp 5 ribu, buncis Rp 23 ribu, labu siam Rp 10 ribu, kentang Rp 15 ribu wartel Rp 12 ribu,"
"Sebelumnya harga cabe merah Rp 50 ribu, cabe setan Rp 60 ribu, cabe jengki Rp 45 ribu, bawang merah dan bawang putih Rp 25 ribu, kol Rp 5 ribu, buncis Rp 15 ribu, labu Rp 5 ribu, kentang Rp 10 ribu, wortel Rp 7 ribu," kata Butet, Minggu (19/11/2023).
Pedagang lainnya, Filia mengatakan kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak dua minggu lalu.
"Cabai merah harganya Rp 75 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu. Lalu, cabai jengki harganya Rp 65 ribu dari sebelumnya Rp 45 ribu"
"Kemudian, cabai setan harganya Rp 95 sampai Rp 100 ribu dari harganya Rp 60 ribu. Cabai rawit Rp 60 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. Cabai ijo harganya Rp 50 ribu dari sebelumnya Rp 35 ribu," katanya.
Selain cabai, Filia menyebut harga bahan pokok lainnya seperti bawang juga naik.
"Bawang harganya Rp 25 ribu dari sebelumnya Rp 18 ribu. Labu harganya Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu. Terong lalap Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu. Pare harga Rp 10 dari harga sebelumnya Rp 5 ribu," ujarnya.
Namun, kata Filia, harga bawang putih turun dari harga sebelumnya Rp 35, sekarang harganya Rp 30 ribu.
Filia mengatakan kenaikan harga bahan pokok tersebut karena, harga di distributor sudah mahal dan barangnya susah didapat.
Selain itu, Filia menduga, faktor musim kemarau yang berkepanjangan, membuat bahan-bahan pokok tersebut susah tumbuh, sehingga barang sedikit, terjadi kelangkaan, membuat harganya menjadi mahal.
Dampak dari kenaikan harga bahan pokok tersebut, Filia mengatakan pembeli banyak yang mengeluh.
"Pembeli banyak yang mengeluh, dan banyak yang mengatakan mereka terpaksa mengurangi belanjaannya supaya cukup dengan uang yang dibawanya," ujarnya.
"Dampaknya pembeli pun berkurang," ucapnya.
Harapannya, harga bahan pokok tersebut bisa segera turun. (Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)
Status Arinal Djunaidi Setelah Diperiksa Kejati dan Asetnya Rp 38 Miliar Disita |
![]() |
---|
Sabet Emas, Pelari Putri Lampung Novi Anggun Lestari Dapat Apresiasi dari KONI |
![]() |
---|
Pelari Putri Lampung Raih Emas dan Perunggu di Kejurnas Atletik |
![]() |
---|
Kemenag Lampung Tengah Luncurkan Aplikasi SIDIAGANTENG |
![]() |
---|
Modus Beli Rokok, Pria Pringsewu Bawa Kabur Motor Berakhir Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.