Kasus Asusila di Bandar Lampung

Disdikbud Lampung Akan Ambil Sikap Terkait Aksi Perundungan di SMA

Tommy mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu kronologi dengan meminta keterangan dari sekolah dan pelajar-pelajar yang terlibat.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
MU, korban perundungan oleh teman sekolah, saat diwawancarai Tribun Lampung di rumahnya, Senin (4/12/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung buka suara perihal adanya dugaan perlakuan perundungan yang mengarah pada tindakan asusila di kalangan siswa di Bandar Lampung.

Sekretaris Disdikbud Lampung Tommy Efra Handarta menyebut akan mengambil sikap tegas soal itu.

Tommy mengatakan, pihaknya akan mendalami terlebih dahulu kronologi dengan meminta keterangan dari sekolah dan pelajar-pelajar yang terlibat.

"Hari ini kita dalami. Sebelumnya beberapa informasi sudah kita himpun dari pemberitaan media," kata Tommy saat dihubungi Tribun Lampung, Senin (5/12/2023).

Menurut Tommy, sikap Disdikbud Lampung akan merujuk pada Permendikbudristek No 46 Tahun 2023.

"Sebagaimana seharusnya peserta didik mendapatkan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan," kata Tommy.

Pihak sekolah di Bandar Lampung menyangkal aksi perundungan berbau asusila yang dilakukan siswanya. 

Hal itu dikatakan guru sekaligus Staf Humas, Oktaviani Delasani terkait dugaan praktik perundungan terhadap siswi berinisial MU (18).

Oktaviani menegaskan, tidak ada siswanya yang melakukan aksi perundungan dan asusila. 

"Perundungan asusila itu tidak ada. Karena memang setiap hari itu biasa saja. Saya wali kelasnya (MU)," kata Oktaviani saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang kerjanya, Senin (4/12/2023). 

Hal itu, kata Oktaviani, berdasarkan keterangan siswa di kelas yang membantah adanya perundungan

Ia juga mengakui kedatangan kakak korban beberapa hari lalu terkait aksi perundungan yang dialami MU.

Oktaviani mengaku kaget dengan adanya laporan tersebut. 

Ia menjelaskan bahwa MU meminta tolong kepada temannya untuk merekam video saat ia berbicara dengan menggunakan bahasa Korea. 

Namun, terus Oktaviani, perkataan MU terdengar seperti suara mendesah. 

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved