Berita Lampung

BKP Kelas I Bandar Lampung: Penyelundupan Burung Liar Asal Sumatera Masih Tinggi

BKP Kelas I Bandar Lampung menyebut penyelundupan burung liar asal Sumatera masih tinggi.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Ilustrasi - Penyelundupan Burung Liar Asal Sumatera Masih Tinggi 

 Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Penyelundupan burung liar asal Sumatera masih tinggi.

Tingginya penyelundupan burung liar tersebut, mengingat tingginya permintaan pasar ilegal di Pulau Jawa.

Baca juga: Perkara Narkotika Tersangka Selebgram APS Dilimpahkan ke Kejari Bandar Lampung

Baca juga: Penyelundupan Burung Liar di Sumatera Banyak yang Terungkap di Lampung

Khususnya untuk burung jenis Ciblek (Prinia), Pleci (Zosterops), Burung Madu (Nectariniidae), Gelatik (Parus cinereus).

Lalu burung dengan jenis Cucak Hijau (Chloropsis sonnerati), Poksay Genting (Garrylax mitratus), dan Srindit (Loriculus).

Hal itu diutarakan Kepala BKP Kelas I Bandar Lampung, Donni Muksydayan, Jumat (22/12/2023).

Dikatakannya, setiap tahunnya, puluhan ribu burung liar berhasil digagalkan dari upaya perdagangan ilegal.

Namun, jumlah yang lolos juta terbilang cukup besar.

Donni mengatakan sedikitnya, ada 204.329 ekor burung liar asal Sumatera berhasil digagalkan hingga Agustus 2023 kemarin, terhitung sejak tahun 2018 lalu.

Burung liar tersebut berasal dari sejumlah provinsi di Sumatera, seperti Sumatera Selatan, Riau, Bengkulu, Sumatera Barat, hingga Aceh. Kemudian berhasil diungkap penyelundupannya di wilayah Lampung.

"Terakumulasi, sejak 2018 lalu, ada 204.329 ekor burung liar asal Sumatera yang berhasil diamankan dari sindikat penyelundupan," kata Donni.

Dari jumlah itu, diungkapkan sejak tahun 2020 lalu, burung liar yang berhasil digagalkan penyelundupannya ramai ditemukan dalam keadaan mati.

Hal itu karena adanya modus baru pengiriman burung liar.

Yakni dengan memasukan burung kedalam kotak kardus dan dimasukan dalam kendaraan minibus dan mobil pribadi.

"Karena sejak saat itu, bus sudah tidak mengangkut burung liar, jadi ada modus baru dinaikan dalam mobil pribadi," kata Donni.

Sementara Direktur Eksekutif FLIGHT Protecting Indonesia's Birds, Marison menyoroti banyaknya burung liar asal Sumatera yang banyak diselundupkan dan diungkap di Lampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved