Berita Lampung
Diskes Lampung Utara Sebut Fogging Sembarangan Berisiko bagi Kesehatan
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Diskes Lampung Utara Dian menjelaskan, fogging tidak dapat dilakukan sembarangan.
Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Utara - Musim hujan identik dengan tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD).
Dinas Kesehatan Lampung Utara mencatat, sepanjang Januari 2024 sudah ada 85 kasus DBD.
Salah satu upaya pencegahan DBD yang dilakukan yakni dengan penyemprotan atau fogging.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Diskes Lampung Utara Dian menjelaskan, fogging tidak dapat dilakukan sembarangan atau asal-asalan.
"Jadi mungkin perlu masyarakat pahami bahwa fogging ini ada syaratnya, ada kriterianya," ujar Dian, Kamis (1/2/2024).
Ia menyebutkan, harus ada penyelidikan terlebih dahulu untuk kasus DBD agar bisa dilakukan fogging.
"Jadi tidak semua bisa langsung di-fogging sebenarnya. Misalnya di satu kecamatan ada kasus, belum tentu bisa langsung di-fogging, karena ada penyelidikan terlebih dahulu," paparnya.
Ia menjelaskan, ada kriteria untuk dilakukan fogging oleh Dinas Kesehatan melalui UPTD Puskesmas setempat.
"Jadi nanti kalau ada informasi kasus pertama, syaratnya harus ada namanya di KDRS yakni Kewaspadaan Dini Rumah Sakit, yang diperoleh dari keterangan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa pasien itu memang positif," jelas Dian.
"Kemudian nanti tim turun ke lapangan untuk melihat jentik-jentik nyamuk ada atau tidak di sekitar rumah atau di rumah penderita. Kemudian ada atau tidak yang sakit demam juga pada waktu yang hampir berdekatan di sekitar rumah masing-masing," sambungnya.
Ia menjelaskan, fogging hanya salah satu upaya antisipasi, selain menjaga kebersihan lingkungan.
"Artinya ada kriteria, ada standar tersendiri kalau mau di-fogging. Tidak bisa asal-asal. Artinya fogging ini hanya salah satu upaya antisipasi selain menjaga kebersihan dan 3M," tuturnya.
Bahkan jika dilakukan sembarangan, akan menimbulkan risiko bagi kesehatan.
"Jika dilakukan asal-asalan, bisa berisiko terhadap kesehatan masyarakat seperti alergi," ucapnya.
Selain itu, kondisi itu bisa berdampak pada saluran pernapasan.
| Kuota Haji Lampung 2026 Turun Sekitar 800 Jamaah, Begini Penjelasan Kemenag |
|
|---|
| Pengacara Windi Ajukan Penangguhan Penahanan, Sebut Tersangka Punya Anak Kecil |
|
|---|
| Oknum Polisi hingga Pecatan Polri Curi Mobil Perwira Mabes di Lampung, Positif Narkoba |
|
|---|
| BPS Lampung Sebut Kolaborasi Jadi Kunci untuk Data Berkualitas |
|
|---|
| Kasus SPAM Pesawaran, Kejati Lampung Didesak Periksa Pihak Kemen PUPR |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.