Teror Harimau di Lampung Barat

Teror Harimau di Suoh dan BNS Lampung Barat, Tim Temukan Jejak Kaki Baru

Upaya-upaya terus dilakukan oleh Tim Penanganan Interaksi Negatif Satwa Liar dengan Manusia untuk mencari harimau yang meneror warga Suoh dan BNS.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Tim saat ingin melakukan pencarian harimau. 

“Kita dapat instruksi untuk melakukan patroli sapu jerat. Sekarang hampir tiap kita melakukan patroli pasti mendapatkan alat jerat baik berupa tambang, nilon untuk satwa mangsanya,” terusnya.

Menurut Sadatin, hal itu berkaitan kenapa satwa harimau bisa berburu sampai keluar karena jumlah populasi mangsanya yang berkurang.

“Kita hubungkan dengan hasil-hasil yang kita dapatkan di lapangan saat patroli terkait jerat yang masih banyak,” jelasnya.

“Ya ini memang perlu edukasi ke masyarakat. Ini menjadi evaluasi bagi kita semua, kenapa ini bisa terjadi ya banyak faktor,” sambungnya.

Selain itu, tambah Sadatin, aktivitas pembukaan lahan yang dilakukan manusia juga bisa menjadi salah satu faktor kanflik ini bisa terjadi.

“Karena sudah ada aktivitas dengan manusia, ya mungkin dia sudah berubah perilakunya, selama ini di alam bebas dia masih sering berhubungan dengan satwa mangsanya,” jelasnya.

“Tapi dengan adanya bukaan lahan, aktivitas manusia masih ada di situ, tentunya karena hal itu dia bisa berubah tingkah lakunya,” pungkasnya.

Ia menilai, beberapa faktor itu bisa menjadi penyebab kenapa bisa terjadi konflik atau interaksi negatif antara satwa dan manusia. 

Sementara itu, Dokter TNBBS Erni Suyanti mengatakan, kondisi di sekitar perkebunan warga yang didominasi oleh semak belukar juga menjadi potensi terjadiya konflik.

“Dari hasil cek lapangan, karena ini juga berhubungan dengan lokasi, lokasi itu memang semak belukarnya rimbun ya,” ucapnya.

“jadi kalo bepergian sendirian, tentunya ada potensi konflik tersebut bisa terjadi dalam kondisi lingkungan yang mendukung. Jadi memang rawan,” pungkasnya.

Sebelumnya, upaya penanganan evakuasi harimau yang meneror warga Suoh dan BNS Lampung Barat, Lampung mulai dilakukan.

Tim gabungan dari BKSDA, BBTNBBS, Polri, TNI, WCS, Pemkab Lampung Barat, Kecamatan, Pekon hingga masyarakat mulai menyusun rencana untuk menangkap harimau yang berkeliaran itu.

Kapolres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam mengatakan, tim gabungan itu akan memasang kandang jebak untuk harimau.

“BKSDA, BBTNBBS dibantu Kodim 0422/LB dan jajaran Polres Lampung Barat membentuk tim khusus untuk melakukan pemasangan kandang jebakan,” ujar dia, Kamis (22/2/2024).

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved