Pemilu 2024

Yunarto Wijaya Ungkap Adanya Upaya Merendahkan Presiden Terpilih

Upaya tersebut, menurut dia, ketika sejumlah elite politik sibuk mencarikan posisi untuk Joko Widodo atau Jokowi selepas tak menjabat presiden lagi.

Tribunnews
Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih berdasar hitung cepat KPU. Usaha mencarikan posisi buat Jokowi setelah tak jadi presiden dinilai sebagai upaya merendahkan presiden terpilih. 

Namun, Mekeng menyebut, sejauh ini Golkar belum membahas isu Presiden Jokowi akan bergabung.

"Ya enggak ada pembahasan, orang belum masuk, (untuk) apa kita bahas," kata Mekeng kepada Tribun, Senin (11/3).

Dia menuturkan, Golkar terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung, tak hanya Presiden Jokowi.

"Mau masuk yah masuk saja. Kan ini partai terbuka. Siapapun boleh masuk," ujar Mekeng.

"Jangankan Jokowi, orang biasa juga kita sambut baik. Orang nambah ini kok, nambah kekuatan. Apalagi Jokowi, pasti dong. Karena dia kan tokoh yah," tambah Mekeng.

Mekeng menjelaskan, siapapun boleh bergabung dengan Golkar sepanjang mengikuti ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).

"Kalau sudah masuk tentunya harus taat pada aturan-aturan konstitusi di dalam partai itu," ungkapnya.

Baca juga: Kans Jokowi Jadi Ketua Umum Golkar, Mekeng Singgung Syarat Minimal 5 Tahun Jadi Pengurus

Mekeng menuturkan, salah satu syarat yang dipenuhi seorang kader bila maju sebagai calon ketua umum, yakni minimal menjadi pengurus lima tahun.

"Mislanya harus kalau mau jadi ketua umum dia harus menjadi pengurus lima tahun sebelumnya di DPP atau di tingkatkan di bawahnya," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved