Ramadan
Diuji Bertubi-tubi dengan Masalah Berat
Seorang mukmin yang baik, ketika mendapatkan ujian yang terasa berat baginya, maka hal pertama yang harus ia lakukan adalah bersabar.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Apa yang harus dilakukan jika kita diuji bertubi-tubi dengan permasalahan berat?
Jawaban:
Manusia hidup di dunia ini tidak akan lepas dari ujian.
Ujian tidak selalu berupa hal-hal yang buruk atau tidak disukai, melainkan bisa juga berupa hal yang disukai.
Allah berfirman yang artinya: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS Al-Anbiya’: 35)
Seorang mukmin yang baik, ketika mendapatkan ujian yang terasa berat baginya, maka hal pertama yang harus ia lakukan adalah bersabar.
Bersabar adalah amalan hati yang pahalanya sangat besar.
Saking besarnya pahala sabar ini, hingga Allah tidak memberikan batasan baginya.
Allah berfirman: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala meraka tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10)
Ia juga harus selalu ingat bahwa apa yang terjadi pada dirinya tidak lepas dari takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, selain bersabar sikap yang harus diambil untuk menghadapi ujian ini adalah ridha dengan ketetapan Allah.
Dengan sikap ridha ini maka ketenangan dan kekuatan untuk menghadapi masalah tersebut akan muncul di dalam hati.
Hal lain yang juga harus ditanamkan dalam hari ketika menghadapi ujian adalah berhusnuzhan (berprasangka baik) kepada Allah.
Karena, bisa jadi ujian yang menimpanya adalah cara Allah untuk mengangkat derajatnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya jika seorang hamba telah Allah tetapkan untuk mendapatkan kedudukan yang tinggi (di surga), namun seluruh amalnya tidak dapat mencapainya, maka Allah akan mengujinya, baik pada dirinya, hartanya atau pada anaknya, kemudian ia pun bersabar menghadapinya. Dengan itu, Allah akan membuatnya sampai pada kedudukan tinggi di surga yang telah Dia tetapkan.” (HR Abu Dawud)
Kemudian yang tidak boleh ia lupakan adalah selalu berdoa kepada Allah agar diberikan kesabaran menghadapi ujian-ujian tersebut, dan diberikan kemudahan untuk dapat keluar darinya dengan mendapatkan ridha-Nya.
Wallahu a’lam.
Dr H Akhmad Ikhwani Lc MA
Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Lampung
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.