Kisah Sukses Mantan Narapidana Terorisme yang Kini Bertani Padi Gogo di Lampung Tengah

Lahan seluas 3,5 hektare secara bertahap ditanami.

Dengan perawatan intensif di bawah bimbingan Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Lampung dan penyuluh pertanian Kecamatan Bandar Sriwijaya, dipanen perdana bisa dilaksanakan pada 2 April 2024. 

Untuk tahap pertama ini, panen dilakukan untuk lahan seluas 1,5 hektare.

Dari lahan seluas itu, berhasil dipanen gabah kering panen (GKP) bersih (setelah dipotong rafaksi) sebanyak 8.330 kg.

Artinya, produktivitas bersih per hektare adalah sebesar 5,5 ton GKP.

Hasil yang cukup tinggi untuk ukuran padi lahan kering (gogo rancah).

Menanggapi hasil panen perdana warga binaannya, Direktur Identifikasi Sosial Satuan Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Arif Mahfudiharto menyatakan kegembiraan dan apresiasinya. 

“Semoga bisa menjadi motivasi dan semangat bagi para warga binaan Densus 88 untuk mandiri dan mempercepat integrasi mereka di tengah masyarakat,” demikian pernyataan Arif melalui pesan singkat.

Kepala Balai Pelatihan Lampung Abdul Roni Angkat menyatakan, pihaknya siap untuk terus berkolaborasi membina dan mengintegrasikan para mantan narapidana terorisme melalui kegiatan pertanian. 

“Melalui kegiatan ini, diharapkan selain kita bisa membantu menjaga keamanan negara, produksi pangan juga bisa tingkatkan,” ucap Roni, saat menanggapi kabar perkembangan panen di lapangan.

"Selamat atas panen padi gogo teman-teman alumni magang pertanian di Bapeltan Lampung! Moga suburnya padi dan melimpahnya panen perdana ini makin menyuburkan dan melimpahkan kecintaan pada rumah kita bersama, Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq)