Berita Terkini Nasional

UPDATE Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar, 50 Tewas, 27 Hilang, 3.396 Jiwa Mengungsi

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memperbaharui data korban akibat banjir lahar dingin serta longsor, di enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Sejumlah rumah di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam Sumatera Barat hancur, Senin (13/5/2024). Kawasan ini menjadi salah satu titik bencana terparah karena lahar dingin yang terjadi Sabtu (11/5/2024). Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memperbaharui data korban akibat banjir lahar dingin serta longsor, di enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat. 

Tribunlampung.co.id, Padang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana alias BNPB memperbaharui data korban akibat banjir lahar dingin serta longsor, di enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

Terbaru, BNPB menginformasikan jika korban meninggal dunia telah bertambah menjadi 50 orang. Kemudian, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

Baca juga: Ahli Geologi Ungkap Penyebab Terjadinya Banjir Lahar Dingin Sumbar yang Tewaskan 31 Orang

Update korban banjir lahar dingin tersebut disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

Adapun rincian korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, dan Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam."

"Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujar Suharyanto dikutip dari siaran pers BNPB, Selasa, (14/5/2024).

Suharyanto mengatakan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak bencana tersebut.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

Seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp 3,2 miliar.

Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Tribunnews.com )

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved