Berita Terkini Nasional

Tukang Soto Acungkan Jempol Sambil Tersenyum Usai Keponakan Bunuh Pamannya

Insiden pembunuhan bos toko kelontong di Tangsel, ternyata tak hanya dilakukan seorang diri oleh pelaku, melainkan dibantu seorang tukang soto.

|
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers soal kasus pembunuhan pria terbungkus sarung dan karung di wilayah Tangsel, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024). Insiden pembunuhan bos toko kelontong di Tangerang Selatan ( Tangsel ), ternyata tak hanya dilakukan seorang diri oleh pelaku, melainkan dibantu orang lain. 

Tribunlampung.co.id, Tangerang Selatan - Insiden pembunuhan bos toko kelontong di Tangerang Selatan ( Tangsel ), ternyata tak hanya dilakukan seorang diri oleh pelaku, melainkan dibantu orang lain.

Diketahui, jasad bos toko kelontong berinisial AH awalnya ditemukan terbungkus sarung tanpa identitas di lahan kosong di perumahan di Pamulang, Tangsel pada Sabtu (11/5/2024) pagi.

Baca juga: 5 Fakta Anak Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi, Tidur Usai Habisi Nyawa Inas

Setelah dilakukan pemeriksaan, polisi mendapati jika pelaku adalah FA (23), yang merupakan keponakan korban. Insiden keponakan bunuh paman itu ternyata tak dilakukan sendiri oleh pelaku, tetapi ditemani NA (28), seorang tukang soto yang berjualan di seberang toko kelontong AH.

NA (28), tukang soto yang menghasut atau jadi kompor dalam kasus pembunuhan bos warung kelontong berinisial AH (32) di Ciputat, Tangerang Selatan sempat puas atas tindakan keponakan korban berinisial FA (23).

NA melemparkan senyuman dan mengacungkan jempol kepada FA setelah apa yang ia bisikan dijalankan pelaku.

NA menghasut FA untuk membunuh AH karena dipicu rasa sakit hati.

"Pelaku FA menemui pelaku NA yang sedang berada di toko roti donat."

"Lokasinya seberang warung rokok dan memberitahu bahwa 'sudah dikerjakan'," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Mengetahui kabar tersebut, NA langsung puas karena korban yang tak pernah memberikan utang rokok dan kopi itu sudah tewas.

"Pelaku NA merespons dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada pelaku FA," ungkapnya.

Titus mengungkap tersangka FA pada Kamis (9/5/2024) atau sehari sebelum kejadian pernah curhat kepada NA terkait perilaku pamannya, yakni AH.

FA saat itu mengeluh kerap dimarahi korban dan kurang diperhatikan.

"Pada saat curhat tersebut NA menyampaikan secara lisan kepada FA."

"'Jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja dan terhadap kakak sepupumu kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'."

"Namun hal tersebut tidak direspons," jelas Titus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved