Tokoh NU Lampung Meninggal Dunia

Tokoh NU Lampung KH Arief Mahya Berpulang, Mewakafkan Hidup untuk Kepentingan Umat

Salah satu pendiri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Arief Mahya, meninggal dunia, pada Rabu (15/5/2024), sekitar pukul 14.43 WIB.

|
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama
DISEMAYAMKAN - Jenazah KH Arief Mahya saat disemayamkan di rumah duka Jalan Flamboyan, Kelurahan Pakis Kawat, Enggal, Bandar Lampung, Rabu (15/5) sore. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Salah satu pendiri Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung KH Arief Mahya, meninggal dunia, pada Rabu (15/5/2024), sekitar pukul 14.43 WIB.

Orang tua Ketua Bapilu DPP Partai Demokrat Andi Arief dan Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan Arief itu, tutup usia di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandar Lampung.

KH Arief Mahya merupakan salah satu tokoh yang ikut berjuang di era sebelum kemerdekaan Indonesia.

Ia lahir pada 6 Juni 1926 di Lampung Barat. Almarhum wafat dalam usia 98 tahun versi ijazah negara, namun sesungguhnya ia dilahirkan tahun 1923, sehingga usia aslinya 101 tahun.

Dilansir dari buku Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung, keterlibatan KH Arief Mahya di PWNU Lampung dimulai sejak ia masih muda.

Diketahui, Arief Mahya aktif di Nahdlatul Ulama bermula dari permintaan H Marhasan Sultan Sejagad Sealam saat jadi Ketua PCNU Metro yang kemudian menjadi Ketua PWNU Lampung pertama.

Lalu perannya di NU terjadi di era kepengurusan Ketua PWNU Lampung, M Zahrie saat ia didapuk sebagai Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif.

Namun, pengabdiannya hanya berjalan dua tahun, sebelum akhirnya memutuskan berhenti karena kesibukannya sebagai petugas Jawatan Penerangan Agama Provinsi Lampung.

Totalitas Arief Mahya di NU berkesan di mata pengurus. Itulah yang membuatnya kembali dipercaya menjadi Wakil Rais Syuriyah di tahun 1989-1995.

Delapan bulan berikutnya, ia menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Rais setelah Rais KH Agus Mujani Ashaidi meninggal dunia.

Hingga kini KH Arief Mahya masih masuk dalam jajaran kepengurusan PWNU Lampung sebagai Mustasyar.

Ketua PWNU Lampung, Puji Raharjo mengatakan pihaknya merasa kehilangan.

“Tentu kita sangat kehilangan beliau. Karena beliau adalah ayah bagi kita keluarga besar Nahdlatul Ulama, mengayomi dan merangkul semua generasi muda Lampung,” kata Puji Raharjo Soekarno saat dikonfirmasi.

Sosok KH Arif Mahya menurut Puji Raharjo, adalah tokoh NU yang totalitas dalam mewakafkan seluruh hidupnya untuk kepentingan umat.

“Beliau tidak pernah setengah-setengah dalam berhikmah, apalagi untuk PWNU Lampung,” ujarnya.

Sejumlah tokoh mulai dari Sekda, Ketua Partai, hingga beberapa Kepala Daerah Lampung pun hadir di rumah duka KH Arief Mahya di Jl Flamboyan, Kelurahan Pakis Kawat, Enggal, Bandar Lampung, pada Rabu sore.

Pantauan Tribun Lampung, tampak hadir Bakal Calon Gubernur Lampung yang merupakan Ketua Gerindra Lampung, Rahmat Mirzani Djausal.

Kemudian tampak Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto, Wakil Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, mantan Bupati Lampung Selatan Wendy Melfa.

Selain itu terlihat Wakil Ketua DPRD Lampung Yozi Rizal, sejumlah anggota DPRD Lampung dari Demokrat yakni Budiman AS dan Hanifal.

Lalu ada Ketua DPC Demokrat Pesawaran Aries Sandi Darma Putra, Kherlani, dan sejumlah kader Demokrat lainnya.

Ketua Demokrat Lampung Edy Irawan Arief dengan tegar menyambut para pelayat yang hadir.

Dia menyampaikan jenazah almarhum KH Arief Mahya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Labuhan Ratu, pada Kamis (16/5/2024).

"Di makam tersebut ada makam ibu saya tepat di sampingnya dan jenazah akan disalatkan ke masjid Al Qausar Labuhan Ratu sebelum salat Zuhur besok," kata Edy Irawan.

Ia juga meminta doa kepada para pelayat agar amal ibadah almarhum dapat diterima oleh Allah SWT dan pergi menghadap Allah dengan husnul khotimah.

Hal senada juga dikemukakan salah satu anak almarhum lainnya, Andi Arief.

“Kami sekeluarga besar tentu bersedih, tetapi kami ikhlas atas kepergian orang yang sangat kami hormati dan cintai. Sebagaimana Ayah kami mengajarkan pada kami selama ini,” imbuh Andi Arief.

Sementara Ketua DPC Demokrat Lampung Selatan M Djunaidi juga merasakan kehilangan yang mendalam.

"Iya benar ayahanda kita, guru besar kita, KH M Arief Mahya telah berpulang, mudah-mudahan husnul khatimah. Amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan keteladanan dalam hidupnya jadi contoh buat kita semua. Kita terutama saya merasa kehilangan," kata Djunaidi.

Ia juga turut mendoakan terhadap keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan keikhlasan.

"Mudah-mudahan seluruh keluarga diberi ketabahan-keikhlasan, saya turut bersaksi Kyai NU KH M Arief Mahya orang yang sangat baik," pungkasnya. (TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/riyo pratama)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved