Kasus DBD Meningkat, Diskes Bandar Lampung Imbau Warga Gencarkan PSN 3M-Plus

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan Bandar Lampung mengakui adanya peningkatan kasus DBD.

"Kasus DBD di Bandar Lampung relatif meningkat dari bulan ke bulan, namun masih dapat dikendalikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung Desti Mega Putri, Rabu (22/5/2024).

Dia menyebut, data kasus DBD sepanjang Mei 2024 mencapai 40 kasus.

"Januari 13 kasus DBD, lalu Februari 24 kasus. Maret 42 kasus, April 42 kasus, dan sampai 22 Mei ini 40 kasus," terangnya.

Desti mengungkapkan, sepanjang 2024 terdapat 161 kasus DBD di Kota Tapis Berseri.

Guna menekan angka DBD di Bandar Lampung itu, Desti mengaku pihaknya menggencarkan berbagai upaya.

"Meningkatkan promosi kesehatan lingkungan berupa penyuluhan, pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M-plus secara serentak dan selektif," katanya.

"Dengan cara menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk, melakukan penyelidikan epidemiologi," terangnya.

Pihaknya juga melakukan fogging pada daerah-daerah endemis DBD serta pemantauan jentik (1R1J).

Ia menjelaskan, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi munculnya DBD.

"Baik dari perilaku masyarakat maupun perubahan Iklim, seperti rendahnya kekebalan tubuh, kepadatan jentik nyamuk atau populasi nyamuk penular yang banyak ditemukan di musim penghujan dimana terdapat genangan air," ucapnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau berbagai masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD.

"Yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara (PSN) 3M-pPlus yaitu menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti)