Berita Lampung

Lampung Barat Rentan Bencana, BPBD Minta Masyarakat Bangun Kesadaran Bahaya Bencana

Lampung Barat tercatat memiliki poin sebanyak 176,61 dalam hal risiko kerentanan bencana alam secara nasional.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Kabupaten Lampung Barat, Lampung merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi kerentanan terhadap terjadinya bencana alam.

Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) 2023, Lampung Barat berada di rangking 40 dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia yang rawan terjadi bencana.

Pada pemaparan IRBI tersebut, Lampung Barat tercatat memiliki poin sebanyak 176,61 dalam hal risiko kerentanan bencana alam secara nasional.

Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan, banyak faktor yang menjadikan Lampung Barat rawan terhadap terjadinya bencana.

“Banyak faktornya, salah satunya letak wilayah, kita tahu Lampung Barat dilewati oleh Sesar Sumatera atau Semangko,” ujarnya, Rabu (12/6/2024).

“Sesar Sumatera merupakan patahan atau sesar terbesar dan terpopuler yang ada di wilayah Indonesia,” sambungnya.

Dengan kondisi yang ada, ia meminta seluruh pemangku kepentingan terkhusus masyarakat untuk meningkatkan kesadaran bersama.

“Mari bangun kesadaran bersama. Kondisi kerawanan tinggi yang kita hadapi tentunya perlu upaya dan kolaborasi yang serius,” pintanya.

“Bagaimana kita melakukan upaya mitigasi dini, baik lingkungan, diri sendiri dan keluarga terkait dengan kewilayahan di Lampung Barat,” terusnya.

Mitigasi dini itu menurutnya bisa dilakukan dengan menghindari titik-titik bencana seperti tidak membangun permukiman di wilayah dekat tebing yang rawan longsor.

“Selain itu tidak membangun permukiman di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang beresiko terkena luapan sungai jika ada banjir,” sebutnya.

“Dalam membangun permukiman juga harus melakukan pertimbangan, apakah aman untuk wilayah kita yang rawan gempa bumi,” terusnya.

Ia menyebut, Kabupaten Lampung Barat memiliki 15 kecamatan yang di dalamnya terdapat sebanyak 136 kelurahan/pekon.

Hampir seluruh wilayah yang masuk ke dalam daerah Lampung Barat memiliki kerentanan bencana beresiko tinggi.

Melihat kondisi ini, Padang mengimbau seluruh stakeholder dan masyarakat agar saling bersinergi dalam menghadapi bahaya bencana.

“Penanganan bencana ini tanggung jawab bersama, seluruh unsur terlibat dan bertanggung jawab untuk melakukan mitigasi bencana,” tuturnya.

“Karena penanganan bencana alam ini tidak hanya ada di BPBD Lampung Barat, semua pastinya terlibat,” sambungnya.

Selama ini, pihaknya juga terus melakukan mitigasi  agar nantinya seluruh pihak mampu menghadapi bencana alam jika sewaktu-waktu terjadi.

“Salah sayu upaya yaitu edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, membangun kapasitas kelembagaan yang kuat mulai dari desa,” katanya.

“Karena selain kabupaten, desa di Lampung Barat juga kita deklarasikan sebagai desa tangguh bencana,” lanjutnya.

Artinya, seluruh desa di Lampung Barat diharapkan mampu menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu akan terjadi.

“Sudah waktunya bergandengan tangan dan membangun kesadaran bersama, kita harus tangguh baik personel kelembagaan dan organisasi,” ujarnya.

“Mudah-mudahan dengan membangun bersama kesadaran ini, nantinya dampak dari bencana akan kita minimalisir sedikit mungkin,” terusnya.

Sebab menurutnya, dampak yang ditimbulkan bukan hanya sekedar kerusakan infrastruktur, melainkan dampak timbulnya korban jiwa.

“Karena yang terpenting tidak menimbulkan korban jiwa. Infrastruktur jika rusak bisa kita bangun lagi, kalau nyawa tidak,” ucapnya.

“Artinya early warning sistem atau pencegahan dini ini kita lakukan untuk meminimalisir adanya korban jiwa akibat bencana,” pungkasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Bobby Zoel Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved