Berita Lampung
Libur Idul Adha, Agrowisata Durian Montong di Lampung Barat Diserbu Pengunjung
Agrowisata yang ada di Lampung Barat, Lampung diserbu pengunjung pada momen libur lebaran Idul Adha ini. Tidak terkecuali agrowisata durian montong.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Barat - Agrowisata yang ada di Lampung Barat, Lampung diserbu pengunjung pada momen libur lebaran Idul Adha ini.
Tidak terkecuali agrowisata durian montong milik Saman yang berlokasi di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Tak hanya penduduk lokal, lokasi wisata perkebunan itu juga ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berasal dari luar Lampung Barat.
Didi, pengelola sekaligus menantu Saman mengatakan, jumlah pengunjung mengalami kenaikan pada momen libur lebaran Idul Adha ini.
“Kalau di hari biasa yang berkunjung sekitar 30 orang. Kalau momen libur seperti ini bertambah jadi 50 lebih, udah 3 hari ini ramai terus,” ujarnya saat ditemui di kebun, Selasa (18/6/2024).
“Bahkan sampai malam pun pengunjung masih ada aja yang datang. Ada yang dari Krui, Way Kanan dan lain-lain,” sambungnya.
Selain jumlah pengunjung yang meningkat, dalam sehari pihaknya bisa menghabiskan durian montong sebanyak 100 kg lebih.
“Kalai hari biasa paling cuma 40-50 kg. Sekarang bisa 1 kwintal (100 kg) durian yang dihabiskan oleh pengunjung,” sebutnya.
Berdasarkan pantauan, pengunjung agrowisata mendatangi lokasi dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Namun kendaraan roda dua mendominasi, sebab pengunjung yang membawa motor bisa masuk hingga ke lokasi kebun durian.
Sedangkan untuk pengunjung yang membawa mobil hanya parkir di depan dan hanya perlu berjalan kaki sedikit untuk masuk ke lokasi kebun.
Pengunjung silih berganti mendatangi kebun durian montong, ada yang menikmati di lokasa, ada juga yang membawa pulang untuk disantap dengan keluarga.
Selain menikmati durian, pengunjung juga bisa sekaligus mengabadikan momen kebersamaan di kebun durian tersebut.
Sambil menunggu pengunjung lain dan pengelola mengupas durian, kebanyakan pengunjung memanfaatkan momen untuk berfoto.
Didi berharap, agrowisata yang ia kelola itu bisa semakin berkembang dan memberikan dampak baik kepada masyarakat.
“Ya semoga hasil panen bisa selalu bagus dan bisa memberikan omzet yang lumayan. Pengunjung juga bisa senang jika ke sini,” pungkasnya.
Sebelumnya, peluang bisnis pada bidang agrowisata di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Barat terbilang cukup menjanjikan.
Memiliki keunggulan di sektor perkebunan dan pertanian, agrowisata di Lampung Barat memiliki keunggulan tersendiri bagi para pecintanya.
Dari agrowisata kopi, jeruk, hingga durian, masyarakat kini bisa menikmati jenis-janis agrowisata tersebut di Lampung Barat.
Salah satunya kebun durian montong milik warga yang ada di Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.
Agrowisata itu termasuk lokasi yang baru dan mulai marak didatangi oleh para pencinta durian yang ada di wilayah setempat.
Pengelola agrowisata durian montong, Didi mengklaim, banyak pengunjung yang berdatangan lantaran rasa duriannya yang sangat nikmat.
Bahkan menurutnya, tak hanya dari Lampung Barat, pengunjung yang datang juga berasal dari luar daerah yakni Sumatera Selatan hingga Negara Malaysia.
Dengan rasa manis dan tekstur daging yang tebal serta memiliki biji yang kecil, hal itu menjadikan durian montong sebagai primadonanya durian.
Terkait harga, Didi mengatakan, pihaknya mematok harga Rp 50 ribu per kg untuk satu durian montong yang belum dikupas.
“Sementara kalau untuk yang sudah dikupas otu harganya sebesar Rp 150 ribu untuk satu kg,” sebutnya saat ditemui di lokasi kebun, Senin (10/6/2024).
Ia mengaku, pada musim pertama dan kedua, hasil panen durian montong di kebunnya itu tak memberikan hasil yang begitu baik.
Kendati begitu, hasil panen ketiga yang saat ini berlangsung cukup memberikan hasil yang baik secara kualitas maupun kuantitas.
“Masa panen biasanya berjalan selama empat bulan, saat ini kebun durian telah memasuki bulan kedua masa panen,” kata dia.
Omzet yang diperoleh pun tidak main-main, ia mengaku bisa meraup keuntungan hingga mencapai setengah miliar.
“Kalai untuk omzet, diperkirakan panen kali ini bisa mencapai setengah miliar atau sekitar Rp 500 juta lebih,” sebut Didi.
Dalam hal pemasaran, saat ini Didi telah memasarkan durian montongnya itu melalui media sosial dan bekerja sama dengan beberapa pihak.
“Kalau pemasaran biasanya kami menggunakan media sosial untuk menjualnya. Karena gampang menjangkau orang-orangnya,” jelasnya.
“Saat ini kamu juga sudah bekerja sama dengan para pemilik hotel di Lampung Barat, khususnya di sekitaran Kota Liwa,” sambungnya.
Didi memastikan, pengunjung tidak akan menyesal ketiak mengunjungi agrowisata durian montong milik ayah mertuanya itu.
Sebab, masyarakat atau pengunjung juga tidak akan bingung soal akses, karena akses menuju kebun masih bisa dijangkau dengan mudah.
“Bisa pakai roda dua maupun empat. Dari Tugu Kayu Ara Kota Liwa sekitar 15 menit-an untuk bisa sampai,” jelasnya.
“Lokasi tepatnya berada di Gang Sungkai, di depan KPPN Liwa, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat,” pungkasnya.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / Bobby Zoel Saputra )
Polresta Maksimalkan Upaya Jaga Keamanan Bandar Lampung |
![]() |
---|
Kapolres Pringsewu Ajak Warga Jaga Kondusifitas Pasca Insiden Jakarta |
![]() |
---|
Klarifikasi Dokter RSUDAM Billy Rosan atas Kasus Meninggalnya Bayi Alesha |
![]() |
---|
DKL Bersiap Sambut Pameran dan Konser Musik Anak |
![]() |
---|
Keluarga Kenang Sosok "Kopral", Nelayan Hilang saat KM Tegar Jaya Tenggelam di Pesawaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.