Berita Terkini Nasional

Kisah Kakek Arsyad Bawa Jenazah Cucu Naik Ojek, Tak Mampu Bayar Ambulans Rp 800 Ribu

Seorang kakek di Makassar, Sulawesi Selatan, menggendong jenazah cucunya dengan menumpang ojek online untuk membawanya pulang.

Editor: Teguh Prasetyo
BBC Indonesia
NAIK OJEK - Arsyad (kiri) bersama putrinya, Imma. Video saat Arsyad membawa jenazah cucunya pulang dari RSUP Dr Tadjuddin Chalid di Makassar menggunakan ojek online akibat tak mampu bayar mobil ambulans viral di media sosial. 

Dia menawarkan jasa sopir ojek online untuk mengantarnya.

Di lokasi itu, ada pengendara ojek online bernama Darmawansyah.

Dan Darwansyah mengaku, awalnya dipanggil petugas setelah selesai mengantar pesanan makanan ke rumah sakit.

Petugas itu menanyakan apakah dia bersedia dibayar Rp150 ribu untuk membantu “orang susah” ke RSUD Batara Siang Pangkep.

Setelah mengetahui kisah Arsyad dan melihat jenazah bayi yang dibungkus sarung, Darmawansyah teringat keponakannya yang pernah terpaksa diantar menggunakan motor ke rumah sakit.

“Saya iba, kasihan. dia [Arsyad] sampai diminta Rp800 ribu [untuk sewa ambulans],” ujarnya.

Darmawansyah pun mengantar Arsyad dan jenazah cucunya ke RSUD Batara Siang dengan menempuh jarak sejauh 53 kilometer.

Dia kemudian mengunggah video perjalanannya ke jejaring media sosial.

Videonya itu langsung viral dan menjadi pembicaraan khalayak pada akhir pekan silam.

Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama RSUP Dr Tadjuddin Chalid Makassar, Angriany Rauf, dalam keterangan tertulis menyatakan, pihak manajemen sangat menyayangkan kejadian tersebut.

Menurut Angriany, seorang petugas Instalasi Forensik dan Pemulasaran Jenazah di rumah sakit bernama Herman saat itu berkomunikasi dengan Arsyad untuk memulangkan jenazah.

Angriany menjelaskan, mobil ambulans di RSUP Dr Tadjuddin Chalid digunakan mengangkut pasien yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain.

Adapun untuk pengangkutan jenazah, rumah sakit bekerja sama dengan pihak ketiga.

Namun, ketika Herman menawarkan mobil jenazah mitra, Arsyad menyatakan tidak mampu.

Di sisi lain, pihak keluarga berharap agar jenazah bayi segera dipulangkan, mengingat jarak yang jauh dari rumah sakit ke rumah mereka di seberang pulau.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved