Berita Lampung

Anak Kuli Pasir Asal Lamteng Wakili Lampung sebagai Paskibraka HUT RI di IKN

Mutia Alvanie, siswi SMAN 1 Kotagajah akhirnya terpilih sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka tingkat nasional.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ikhwani Sidiq
Mutia Alvanie dan sang ayah, Karnain di kediamannya di Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah.  

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Tengah - Mutia Alvanie (16), siswi SMAN 1 Kotagajah akhirnya terpilih sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional.

Pelajar asal Kampung Buyut Udik, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah itu berhasil lolos setelah bersaing dengan ratusan peserta di tingkat kecamatan hingga provinsi.

Mutia mengatakan, bulan Juli mendatang, dirinya akan mulai menjalani latihan perdananya menjelang pengibaran bendera.

"Alhamdulillah Mutia terpilih untuk mewakili Provinsi Lampung sebagai pengibar bendera HUT Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN)," katanya, Senin (24/6/2024).

Perjuangan Mutia dimulai ketika bersaing dengan 200 peserta di tingkat kecamatan dan 500 peserta di tingkat kabupaten.

Menurutnya, tak hanya fisik saja yang ditempa dan diuji, namun kompetensi umum dan wawasan kebangsaan juga menjadi poin penting dalam tahap seleksi.

Hingga akhirnya, dia lolos sebagai 35 peserta tingkat provinsi dan menyisakan 4 orang untuk seleksi di tingkat nasional.

"Dari 4 peserta yang maju seleksi nasional, Mutia dan 1 orang siswa asal Bandar Lampung terpilih dan lolos," ujarnya.

Kabar bahagia itupun langsung membuat sang ayah tak kuasa meneteskan air mata sebagai ungkapan rasa bangganya.

Karnain (51) selaku ayah Mutia mengatakan, dirinya tidak menyangka anaknya akan mengibarkan bendera disaksikan langsung Presiden Indonesia.

Dia mengatakan, awalnya mutia hanya menyalaminya sepulang bekerja sebagai kuli pasir tanpa sepatah katapun.

Kemudian barulah dia mengetahui bahwa anaknya lolos seleksi nasional.

"Saya baru pulang nguli pasir, dia langsung jabat tangan saya," ujarnya.

Karnain mengatakan, dia terharu karena selama bersekolah dia tidak pernah mengeluh dan meminta dengan paksaan.

Terlebih Mutia berangkat dari keluarga seorang kuli pasir.

Kendati demikian, Karnain berupaya sepenuhnya mendukung dan mengupayakan kebutuhan anak bungsunya itu. 

"Mutia punya cita-cita setelah lulus mau jadi Polwan jalur Akpol, saya bangga dan dukung sepenuhnya," tutupnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/Fajar Ihwani Sidiq) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved