Berita Lampung
Konflik Gajah dan Manusia di Suoh Lampung Barat Makin Sulit, Kawanan Pecah Dua Kelompok
Kawanan gajah liar di Suoh dan BNS kini terpecah dua kelompok, satu berjumlah 12 ekor dan lainnya enam ekor berpencar.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Sebelumnya, Satgas penanganan konflik gajah liar dan manusia di Suoh dan BNS Lampung Barat mengaku kesulitan memantau gajah.
Hal itu dikarenakan GPS Collar yang terpasang pada dua dari 18 ekor gajah liar di Lampung Barat itu rusak sehingga sulit dideteksi keberadaannya.
Rusaknya GPS Collar pada dua gajah itu dibenarkan oleh Pembina Satgas Konflik Suoh dan BNS Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi.
”Sebenarnya pemantauan kami lakukan melalui aplikasi yang terhubung pada GPS Collar yang terpasang di dua ekor gajah,” bebernya, Senin (1/7/2024).
“Tapi belakangan ini GPS tersebut tidak aktif sehingga kami kesulitan untuk memantau dalam waktu 1x24 jam,” sambungnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya hanya bisa melakukan pemantauan kawanan gajah dengan cara langsung turun ke lapangan.
Anggota DPRD ini berharap agar pihak terkait dapat segera melakukan perbaikan terhadap GPS Collar yang terpasang pada dua gajah itu.
Sebab menurutnya, hal itu sangat diperlukan untuk memudahkan satgas dan masyarakat dalam memantau posisi gajah.
”Tentu keberadaan GPS Collar sangat diperlukan bagi satgas dan masyarakat, karenanya kami berharap perbaikannya bisa dilakukan,” harapnya.
“Sehingga bisa kembali aktif dan memudahkan Satgas dan masyarakat untuk memantau posisinya,” pungkasnya.
Sebelumnya, kawanan gajah liar berjumlah 18 ekor kembali masuk ke permukiman warga Kecamatan Suoh, Lampung Barat.
Kali ini, kawanan gajah liar merusak rumah warga Pekon Sidorejo, Kecamatan Suoh, Lampung Barat yakni Amin, Kamis (27/6/2024) pagi.
Sugeng mengatakan, kawanan gajah liar datang secara tiba-tiba.
“Iya saya mendapat laporan dari satgas. Gajah sudah nyebarang jalan di Bringkondani, Pekon Sidorejo, Suoh,” ujarnya.
“Saat itu posisi gajah datang tidak ada yang tau, tiba-tiba kawanan gajah 18 ekor itu sudah merusak rumah,” sambungnya.
PWNU Lampung: Terbentuknya Kementerian Haji dan Umrah Tak Kurangi Fungsi Kemenag |
![]() |
---|
Perketat Pengelolaan, Marindo Cek Kendaraan Dinas Pemprov Lampung |
![]() |
---|
Portal Fingerprint di Bandar Lampung Jadi Inovasi bagi Kelurahan Lainnya |
![]() |
---|
Polwan Lampung Rayakan HUT ke-77 dengan Bakti Kesehatan |
![]() |
---|
Wakapolda Lampung Terpilih Jadi Ketua IKA SD Teladan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.