Berita Terkini Nasional

Suami Bunuh Istri di Jakarta, Pegawai PT KAI Kini Menyesal

Pegawai PT KAI yang bunuh istrinya lantaran cemburu buta, kini mengaku menyesal. Padahal sebelumnya, pelaku seolah tak menunjukkan penyesalan.

Instagram Arifahmawati
Pegawai PT KAI yang bunuh istrinya lantaran cemburu buta, kini mengaku menyesal. Padahal sebelumnya, pelaku seolah tak menunjukkan penyesalan usai melakukan pembunuhan. 

Namun, sebelum aksi pembunuhan ini terjadi, korban pernah curhat soal 'badai rumah tangga' di Instagramnya.

Curhatan itu ada dalam highlight Instagram 'luv.luv husband' yang diakhiri dengan emoji hati.

Di posting pada 1 Agustus 2023, korban bercerita soal kesempatan kedua yang diberikannya.

"Semoga kesempatan kedua ini kamu dan aku bisa intropeksi kesalahan masing2."

"Badai rumah tangga akan berlalu akan indah pada waktunya."

"Curhat dan keluhkan pada allah SWT," tulisnya.

Berdasarkan penelusuran Tribun Jakarta, postingan ini diambil di Kyou Hobby Shop.

Di mana dalam postingan terlihat logo Kyou kala keduanya berfoto.

Tulis Pengakuan

Andika rupanya sempat menuliskan alasan membunuh Arifahmawati.

Tulisan dibuat dalam sebuah buku tulis.

"Ada buku yang sudah agak sobek tapi masih ada sampulnya. Katanya (Andika) buku itu kronologi pengakuan saya," kata Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Jakarta Timur, Senin (1/7/2024).

Hanya saja pengurus lingkungan tidak mengetahui pasti isi tulisan dalam buku, sebab usai kejadian langsung diamankan jajaran Polsek Pulogadung dan Polres Metro Jakarta Timur.

Sepengetahuan pengurus RT 07/RW 04 Kelurahan Cipinang bahwa tulisan dibuat menggunakan pensil, dan tampak ditulis secara tidak beraturan sehingga cukup sulit dibaca.

"Saya coba baca cuman (tulisannya) kurang jelas, mungkin pas nulis lagi gemetar atau bagaimana. Mungkin motif (pembunuhannya) ada di situ. Katanya dia menulis," ujar Hendra.

Saat diamankan, Andika juga sempat menyebut bahwa pada sebelumnya ia sudah berupaya mengurus perceraian dengan sang istri.

Tapi belum diketahui pasti apakah masalah perceraian tersebut merupakan motif Andika tega membunuh Arifahmawati yang sedang mengandung anak kedua mereka.

"Pengakuan pelaku dia sudah mau pisah, mau cerai."

"Katanya sudah mengurus berkas-berkas ke Pengadilan, tapi ditolak karena ada berkas yang kurang."

"Katanya biar dilengkapi dulu," tutur Hendra.

Kini jasad Arifahmawati sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi, sementara Andika Ahid Widianto (26) sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Timur.

Pelaku Hubungi Ayah

Andika Ahid Widianto (26) diketahui menghubungi pihak keluarganya usai membunuh sang istri, Rizky Nur Arifahmawati (27)

Hal ini yang membuat pihak keluarga pertama menemukan jasad Arifahmawati dalam keadaan bersimbah darah dengan luka berat di wajah diduga akibat kekerasan benda tumpul.

"Kata bapaknya (Andika) itu dia (pelaku) WhatsApp saya."

"Di-WhatsApp bilang saya (Andika) habis membunuh istri saya," kata Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Jakarta Timur, Senin (1/7/2024).

Tidak diketahui pasti alasan Andika memberitahukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan kepada Arifahmawati sang ayah melalui pesan WhatsApp.

Menurut pengurus lingkungan, saat ayah Andika tiba di lokasi lalu mendapati jasad menantunya sudah terkapar bersimbah darah dengan luka di bagian wajah pihak keluarga pun syok.

Saat mendapati Arifahmawati terkapar bersimbah darah pihak keluarga bergegas menutupi jasad korban menggunakan selimut lalu melaporkan kejadian ke pengurus lingkungan.

"Ayahnya pelaku bilang pas lagi ada acara di Sentul dihubungi."

"Langsung datang ke sini sama empat orang anggota keluarganya. Langsung ayahnya lari-lari laporan ke pak RT," ujar Hendra.

Berdasar pengakuan Andika saat diamankan jajaran Polres Metro Jakarta Timur, Andika membunuh Arifahmawati di dalam unit kontrakan sekira pukul 13.30 WIB dengan cara memukul korban.

Andika yang baru dua pekan tinggal mengontrak di wilayah RT 07/RW 04 pun mengakui sengaja menghubungi ayahnya untuk memberitahukan tindak KDRT dilakukan.

"Ceritanya (Andika) meninggalnya (Arifahmawati) itu jam 13.30 WIB. Cuman dia enggak mau kasih tahu, enggak berani. Dia kasih tahu hanya untuk pihak keluarga sama kantor," tutur Hendra.

Pelaku Sodorkan Tangan

Andika Ahid Widianto (26) pun pasrah menyodorkan tangannya untuk diborgol saat ditangkap polisi.

"Dia menyodorkan tangannya pas mau diborgol. Sama minta pas dibawa matanya ditutup," kata Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (1/7/2024)

Tidak diketahui pasti alasan pria yang merupakan pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu meminta matanya ditutup saat digelandang ke Polres Metro Jakarta Timur.

Kini Andika masih menjalani pemeriksaan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Pelaku dibawa sekira jam 17.30 WIB karena khawatir warga sudah pada ramai kan, jadi dibawa lebih dulu. Jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati sekira jam 18.30 WIB," ujar Hendra.

Berdasar pengakuan awal pelaku saat diamankan Arifahmawati tewas akibat dipukul sebanyak dua kali, namun hal ini masih menunggu hasil autopsi dari RS Polri Kramat Jati.

Pasalnya saat ditemukan Arifahmawati mengalami pendarahan berat di wajah dan sekitar kepala diduga akibat benda tumpul, sehingga penyidik Unit PPA masih menunggu hasil autopsi.

"Pelaku sempat ditanya sama polisi apa korban itu dibenturkan ke tembok, tapi dia enggak mengaku. Mengakunya cuman dipukul dua kali sampai korban muntah darah," tutur Hendra.

Pelaku Cuma Tiduran

Andika Ahid Widianto (26) tidak menunjukkan rasa penyesalan usai membunuh istrinya.

Andika hanya berbaring di atas kasur setelah membunuh istrinya.

Bahkan saat ayahnya dan pengurus lingkungan setempat datang ke unit kontrakan, pria pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersebut tidak beranjak dari posisinya.

"Dia diam saja tidur, hanya di ranjang. Diam saja membiarkan jasad istrinya, yang menutupi jasad korban ayah pelaku," kata Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Jakarta Timur, Senin (1/7/2024).

Ketika jajaran Polsek Pulogadung dan Polres Metro Jakarta Timur tiba pun Andika tidak menunjukkan penyesalan atas tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dilakukan.

Dia hanya pasrah membiarkan tangannya diborgol, dan meminta matanya ditutup saat digelandang dari lokasi kejadian ke Mapolres Metro Jakarta Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Pas diamankan di kontrakan sempat ditanya-tanya sama polisi. Dia menjawab sekedarnya saja, ditanya menjawab. Katanya memukul istrinya dua kali sampai muntah darah," ujar Hendra.

Menurut pengurus lingkungan selama dua pekan mengontrak di wilayah RT 07/RW 04, Andika tidak banyak bersosialisasi di lingkungan sehingga warga tidak banyak mengenal pelaku.

Warga hanya mengetahui bahwa Andika dan Arifahmawati memiliki anak pertama, seorang perempuan berusia sekitar delapan bulan yang kini diasuh pihak keluarga korban.

"Anaknya ada di lokasi pas kejadian, lagi tidur. Langsung kita amankan, karena kita berpikir istrinya saja dibunuh, bagaimana anaknya. Sekarang anaknya sama neneknya di Bekasi," tutur Hendra.

( Tribunlampung.co.id / TribunJakarta.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved