Liputan Khusus

Krisis Siswa Baru di Tulangbawang Lampung, SDN 3 Moris Jaya Cuma Dapat 4 Orang

Krisis penerimaan siswa baru terjadi di Kabupaten Tulangbawang, Lampung. Kali ini dialami oleh SD Negeri 3 Moris Jaya, Kecamatan Banjar Agung.

Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf
Ruang kelas SD Negeri 3 Moris Jaya. 

"Tapi penerapan zonasi yang telah disosialisasikan tidak efektif. SDN 1 Komering Putih paling sedikit menerima murid," katanya. SDN 1 Komering Putih pun terancam ditutup karena jumlah muridnya yang jauh dari batas minimal.

Kondisi Serupa di Bandar Lampung 

Plt Kepala SDN 1 Gedung Meneng Mellyyani membenarkan sekolahnya hanya mendapatkan lima siswa tahun ini.

Padahal, kata dia, pihaknya telah berusaha maksimal dalam menggencarkan sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Pihaknya juga sudah menyebarluaskan informasi kepada para orang tua siswa TK bahwa SDN 1 Gedung Meneng membuka PPDB.

Namun, Mellyyani harus menerima kenyataan bahwa sekolahnya kurang diminati.

"Semua memang pilihan masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya," ujar Mellyyani kepada Tribun Lampung, Sabtu (20/7).

Ia menceritakan, SDN 1 Gedung Meneng berdiri sejak 1978 silam.

Saat ini di sekolah itu hanya ada enam guru kelas, empat guru bidang studi, dan satu penjaga sekolah.

Sementara total jumlah siswa hanya 65 orang, meliputi kelas 1 sebanyak 5 siswa, kelas 2 (8 siswa), kelas 3 (9 siswa), kelas 4 (12 siswa), kelas 5 (10 siswa), dan kelas 6 (15 siswa).

"Saya sendiri sebagai kepala sekolah bergabung pada 2023. Sekolah ini dulu lumayan aktif dan muridnya banyak," tutur dia.

Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan sekolahnya minim siswa.

Di antaranya, banyak SD negeri lain dan swasta yang lokasinya tak jauh sekolahnya.

"Kami pendidik selalu memberikan yang terbaik kepada anak didik supaya mereka tetap menuntut ilmu dan mendapatkan hak pendidikan. Kami selalu ikut dalam kegiatan kecamatan hingga ke tingkat kota. Kami kemarin dapat juara pertama menari tingkat Kecamatan Rajabasa hingga ikut ke tingkat kota, tapi kalah," kata Mellyyani lagi.

Dengan kondisi saat ini, kata dia lagi, suasana belajar dan mengajar tidak bisa berjalan normal. Baik guru maupun siswa merasa kesepian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved