Ada Potensi Kotak Kosong di Pilkada Lampung

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Fenomena calon tunggal atau biasa disebut “kotak kosong” berpotensi terjadi dalam hajat Pilkada di sejumlah kabupaten/kota di Lampung.

Sejumlah bakal calon kepala daerah di beberapa daerah bisa saja tak punya lawan karena aksi borong rekomendasi.

Menjelang pendaftaran calon kepala daerah pada 27 Agustus 2024 mendatang, ada kecenderungan banyak partai politik yang mengusung sosok tertentu.

Seperti di Pilkada Lampung Barat, hampir seluruh partai politik yang memiliki kursi memberi rekomendasi kepada sang bupati petahana, Parosil Mabsus.

Hal sama terjadi di Lampung Tengah. Baru-baru ini mayoritas rekomendasi parpol telah mengarah ke Musa Ahmad, yang juga bupati petahana.

Sementara di Pesawaran, Nanda Indira memborong rekomendasi dari sejumlah parpol.

Bergeser ke Tulangbawang Barat, pasangan Novriwan Jaya dan Nadirsyah hampir mendapatkan rekomendasi semua parpol.

Begitu pula di Lampung Timur, dimana Ella Siti Nuryamah meraih rekomendasi dari mayoritas parpol.

Menurut akademisi hukum administrasi negara Universitas Lampung Satria Prayoga, fenomena kotak kosong dalam Pilkada menjadi kemunduran parpol dalam menciptakan kader untuk menjadi kepala daerah.

Menurutnya, calon tunggal pada Pilkada bukan hanya terjadi kali ini.

“Ini bukan kemunduran demokrasi. Karena demokrasi kita memegang teguh pada prosedur yang harus terpenuhi. Saya melihat ini kemunduran partai politik dalam menciptakan kader untuk maju di Pilkada 2024,” kata Satria, Jumat (9/8/2024).

Satria mengatakan, saat ini parpol berpikir realistis dalam memberi dukungan.

Mereka akan mengusung calon tertentu yang punya potensi terbesar untuk menang. Menurutnya, hal inilah menyebabkan potensi munculnya kotak kosong.

“Ketika kader internal maupun eksternalnya dalam partai melakukan survei dan tidak terpenuhi, atau persentase popularitas dan elektabilitasnya tidak mumpuni dari internal dan eksternalnya, maka (parpol) berpikir realistis,” imbuh dia.

Ubah Tahapan