Liputan Khusus

Diskes dan Dokter Pelaksana Hemodialisa Imbau Orang Tua Buat Bekal Anak Sekolah yang Sehat

Diskes Bandar Lampung mengimbau orang tua agar anaknya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Kadiskes Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri mengimbau orang tua agar anaknya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Diskes Bandar Lampung mengimbau orang tua agar anaknya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran.

Hal tersebut dikemukakan Plt Kepala Diskes Bandar Lampung, Desti Mega Putri, Jumat (16/8/2024) lalu.

Imbauan tersebut dikeluarkan karena maraknya kasus pasien anak yang harus cuci darah karena alami gagal ginjal dan diabetes.

Untuk itu, ia meminta agar orang tua mulai membiasakan anaknya membawa bekal ke sekolah.

“Kami mengimbau orang tua untuk tidak membiasakan anaknya mengkonsumsi makanan dan minuman manis dalam kemasan. Oleh karena itu, saya meminta orang tua di Bandar Lampung menyiapkan bekal yang sehat untuk anak,” katanya.

Selain itu, ia juga menyebut hingga saat ini belum ada laporan anak di Kota Bandar Lampung yang melakukan cuci darah karena gagal ginjal atau diabetes

Desti mengatakan, proses cuci darah pada anak hanya dilakukan di rumah sakit dan tidak dilaporkan ke dinas kesehatan.

"Untuk di Bandar Lampung tidak ditemukan pasien anak dengan gagal ginjal yang dihemodialisa ataucucidarah," tandasnya.

Sementara Dokter Pelaksana Hemodialisa, Andi Nurlela Wulandari mengatakan, cuci darah biasanya dilakukan oleh penderita gagal ginjal, pengidap penyakit hipertensi, ataupun diabetes mellitus yang disebabkan pola hidup dan pola makan yang tinggi garam dan gula.

"Maka untuk pencegahan supaya tidak terjadi gagal ginjal, kita harus menjaga pola hidup sehat dan harus hati-hati dalam konsumsi makanan yang tinggi garam maupun tinggi gula," kata Dokter Wulandari saat diwawancarai di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandar Lampung, Kamis (15/8/2024).

Apakah pasien yang cuci darah dapat sembuh seperti semula, Wulandari mengatakan, belum ada penelitiannya. 

"Apabila pasien telah mengalami hemodialisis atau cuci darah karena gagal ginjal kronis hingga stage 5 dan untuk turun ke stage 4, 3, dan untuk sembuh total, belum ada penelitiannya. Cuci darah dilakukan untuk menjaga kondisi fisik dan kualitas lebih baik," ujarnya.

Makanya dia mengimbau agar selalu menjaga pola hidup sehat, terutama pengawasan orangtua dalam memberi makanan terhadap anak.

"Konsumsi makanan yang tinggi garam dan gula mulai dibatasi, lakukan olahraga dengan intensitas ringan. Untuk anak hindari jajan sembarangan terutama minuman yang mengandung pemanis yang tinggi, jangan diberi secara berlebihan. Apalagi secara rutin hal ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal," ucapnya.

"Orangtua harus paham kandungan makanan yang akan diberikan terhadap anak misal ketika beli makanan lihat kandungan gula dan garamnya, lalu orangtua harus mengingatkan anak agar rajin minum air putih, serta olahraga ringan. Hal-hal seperti ini dapat dilakukan untuk pencegahan," pungkasnya. (tribunlampung.co.id/bobby zoel saputra/ryo pratama)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved