Usai Protes Peresmian Bendungan Margatiga Lampung Timur, Warga Klarifikasi Minta Maaf  

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur- Warga Lampung Timur membuat video klarifikasi meminta maaf usai memprotes peresmian Bendungan Margatiga pada Jumat (23/8/2024) lalu melalui akun Instagram @lampungtimur.

Mengutip dari akun Instagram @lampungtimur, warga bernama Bambang didampingi Kuasa Hukum masyarakat, Dwi Puji Prayitno, mengklarifikasi ucapan sebelumnya yang memprotes peresmian Bendungan Margatiga, Lampung Timur.

Video klarifikasi dari akun instagram @lampungtimur dari warga Lampung Timur itu diunggah pada Sabtu (24/8/2024) sekitar pukul 22.30 WIB.

"Kami atau saya pribadi ingin klasifikasi tentang apa yang saya pernah saya sampaikan di media mengenai ucapkan saya tadi siang di Islamic Center," kata Bambang.

"Maka saya mohon maaf atas video itu, yang telah beredar," sambungnya.

Ia juga tiba-tiba menyampaikan sikapnya yang setuju dengan adanya peresmian Bendungan Margatiga tersebut.

"Maka di sini saya, setuju atau sepakat atas peresmian yang akan dilaksanakan, peresmian bendungan yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2024 hari Senin," paparnya.

Bahkan, pada video itu, Bambang ikut menjamin keamanan dalam peresmian bendungan itu.

"Dan saya menjamin atau ikut menjamin keamanan peserta, aparat, kepolisian Lampung Timur. Ini yang saya sampaikan dari hati atau dari lubuk hati saya yang paling dalam," bebernya.

"Sehingga saya sangat setuju. Kembali saya ulangi, kami siap mendukung," tutupnya.

Sebelumnya, sejumlah warga di Lampung Timur sempat tolak peresmian Bendungan Margatiga pada Jumat (23/8/2024) lalu.

Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, sejumlah warga tersebut membuat video protes itu di Islamic Center Lampung Timur.

Namun, di hari yang sama, pada malam harinya, warga tersebut membuat video klasifikasi permintaan maaf serta mendukung peresmian bendungan tersebut.

Pada video pertama tentang penolakan tersebut, warga meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menunda peresmian bendungan.

Hal itu lantaran ada sejumlah warga yang belum dibayar perihal ganti rugi akibat pembangunan bendungan tersebut.