Liputan Khusus

Dosen Itera Sebut Kota Bandar Lampung Masih Minim Ruang Terbuka Publik untuk Masyarakat

Yudha Rahman, Dosen Itera, menyebut minimnya ruang terbuka di Bandar Lampung jadi salah satu penyebab banyaknya anak muda hobi nongkrong di underpass.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/Hurri Agusto
Akademisi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Sumatera (Itera), Yudha Rahman 

Yang di Enggal itu juga statusnya akan dialihfungsikan menjadi masjid," imbuhnya.

Benang merah yang menjadi penyebab banyaknya anak muda nongkrong di flyover juga bisa disebabkan kurangnya ruang terbuka, khususnya ruang terbuka hijau, di Bandar Lampung.

Kurangnya ruang terbuka juga bisa menjadi alasan anak muda nongkrong di flyover atau underpass itu.

Karena untuk di Bandar Lampung memang sangat minim ruang terbuka, khususnya ruang terbuka hijau.

Karena kalau kita lihat di kota lain, seperti Jogja, mereka punya alun-alun yang menjadi pusat berinteraksi masyarakat.

Peran pemerintah dan perusahaan swasta diperlukan untuk mewujudkan kota yang memiliki ketersediaan ruang terbuka.

Swasta juga dalam berinvestasi wajib menyediakan ruang terbuka, khususnya ruang terbuka hijau.

Contohnya bisa berbentuk taman di sebelah mal. Jadi masyarakat selain belanja juga bisa bersantai ataupun berekreasi.

Sedangkan untuk kepala daerah nanti diharapkan memfokuskan penyediaan RTH publik sebagai salah satu prioritas.

Karena fungsinya salah satu yang urgen adalah fungsi lingkungan dan ekologis, seperti mengurangi banjir dan fungsi sosial sebagai tempat interaksi masyarakat.


        Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat
Menaikan Omset Sepuluh Kali Lipat

(tribunlampung.co.id/hurri agusto)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved