Perundungan Pelajar di Lampung

VIral, Siswi SMPN Krui Dibully Teman Sekelas

Video viral beredar di media sosial memperlihatkan tindakan perundungan atau bullying di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Pesisir Bara

Penulis: saidal arif | Editor: Indra Simanjuntak
DP3AKB Pesisir Barat
DP3AKB Pesisir Barat mengunjungi korban di rumahnya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Video viral beredar di media sosial memperlihatkan tindakan perundungan atau bullying di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Pesisir Barat Lampung.

Video yang berdurasi 1:32 menit tersebut sontak menjadi perhatian masyarakat dan menjadi perbincangan publik.

Dalam video yang beredar itu terlihat, seorang siswi sedang diperlakukan tidak pantas oleh rekan sekelasnya.

Ironisnya, meskipun situasi kelas terlihat ramai, namun tak terlihat seorang siswa pun yang berusaha melerai keributan tersebut.

Berdasarkan penelusuran Tribun Lampung insiden perundungan ini terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 2) Krui, Pesisir Barat.

Kepala Dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan keluarga berencana (DP3AKB) Pesisir Barat, dr. Budi Wiyono mengatakan, pihaknya bersama UPTD PPA dan Psikologis telah mengunjungi korban berinisial C (14) salah satu murid SMPN2 Krui.

"Pertama kali kami mendapatkan informasi pada Jumat dan Sabtu (12/10/2024) kemarin kami langsung mengunjungi korban dirumahnya,"ungkapnya, Minggu (13/10/2024).

Dijelaskannya, berdasarkan keterangan korban peristiwa tersebut telah lama terjadi yakni sekitar 26 September yang lalu.

Kejadian ini juga telah diketahui oleh pihak sekolah dan telah memanggil orang tua dari korban maupun pelaku.

Hal ini sangat disayangkan karena pihak sekolah tidak melaporkan kejadian ini kepada DP3AKB Pesisir Barat, mengingat kasus bullying ini harus menjadi perhatian bersama.

Mirisnya lagi, korban C saat ini telah ditinggal oleh ayahnya menghadap sang kuasa.

Sementara sang ibu tidak tinggal bersama korban.

Korban sendiri saat ini tinggal bersama pamannya. Kondisi ini tentu dikhawatirkan berdampak pada psikologis korban.

"Untuk korban saat ini masih tetap sekolah, kami DP3AKB tetap akan melakukan pendampingan terhadap korban sampai kasus ini tuntas," ungkapnya.

Selain mengunjungi korban, pihaknya juga telah mengunjungi pelaku berinisial R. Pelaku juga merupakan dari keluarga yang kurang mampu.

Pihaknya juga mendampingi pelaku serta memberikan bimbingan agar pelaku menyadari kesalahannya dan menjadi siswa yang baik.

"Kita berharap agar semua pihak bisa menahan diri tidak menyebar luaskan video bullying itu karena di khawatirkan berdampak pada korban," tandasnya.

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID) 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved