Tren Labubu di Kalangan Anak Muda Lampung, Alta: Desain Boneka Labubu Unik

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Gen Z seolah tak ada habisnya untuk terus mengikuti tren terbaru.

Kali ini, kawula muda tengah dihebohkan dengan kehadiran boneka labubu yang viral. Boneka labubu biasa dipakai untuk gantungan tas. 

Popularitas boneka labubu mulanya dibawa oleh bintang K-pop, Lisa BLACKPINK. Ciri khas boneka labubu memiliki telinga runcing, gigi tajam yang mencolok, ukuran kecil, dan senyum nakal.

Tentunya, tren tersebut berdampak kepada kolektor gantungan kunci (keychain), salah satunya Altagracia atau Alta.

Ia menjelaskan alasannya tertarik mengoleksi keychain hingga menaruh minat kepada boneka labubu. 

“Keychain itu unik, bisa dikoleksi banyak sekaligus walaupun kita gak selalu gunakan dalam kegiatan sehari-hari. Jadi, aku juga beli satu boneka labubu buat nambah koleksiku,” kata Alta, Rabu (23/10/2024).

Dikatakan Alta, ia memiliki total sekitar 20 gantungan kunci.

Tetapi yang menjadi favoritnya saat ini adalah boneka labubu berwarna abu-abu yang belum lama ia beli.

“Awalnya aku merasa Fear Of Missing Out (FOMO), terutama karena aku memang suka mengoleksi keychain. Tapi boneka labubu malah jadi favorit aku saat ini. Karena harus dibilang effort banget untuk dapetinnya yaa, gak mudah dan lumayan mahal,” jelasnya.  

Sementara itu, alasannya menyukai boneka labubu adalah karena desainnya yang unik. Itu yang membuat boneka labubu berbeda dari boneka yang lain. 

“Desain boneka labubu unik. Beda kaya boneka karakter lainnya yang imut dan sempurna, boneka labubu memiliki perpaduan manis dan misterius,” paparnya. 

Bahkan, Alta sampai menghabiskan Rp 500 ribu untuk mendapatkan satu boneka labubu. Akan tetapi, hal tersebut tak menjadi masalah baginya. 

“Walau lumayan menguras kantong tapi gak papa deh, demi tren, aku juga ingin menambah koleksi boneka labubu nantinya biar banyak,” ujarnya.

Namun, tak mudah bagi Alta untuk mendapatkan boneka tersebut. Sebab, boneka labubu yang original cepat sekali terjual. Apalagi, terkadang para penjual menaikkan harga boneka labubu karena permintaan tinggi. 

“Boneka labubu cepat sekali terjual. Itupun aku beli di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee,” paparnya. 

Gadis yang sudah mengoleksi keychain sejak memasuki dunia perkuliahan ini punya tips tersendiri untuk merawat boneka labubu. 

“Aku menyimpannya di rak khusus. Aku juga membersihkan secara rutin untuk menjaga kualitas dan keindahan warnanya,” kata dia. 

Dalam mencari koleksi keychain, Alta membeli di toko fisik maupun online. Ia menyatakan bahwa ada beberapa keychain yang sulit ditemukan di toko offline. 

“Aku seimbang untuk keduanya, kadang aku beli di toko offline untuk melihat kualitas materialnya, dan kadang di online karena beberapa keychain dalam wishlist-ku jarang tersedia di toko fisik,” bebernya.

Selain boneka labubu, Alta juga memiliki keychain lain yang memiliki makna khusus. Yaitu keychain berbentuk four leaf clover. 

“Keychain berbentuk four leaf clover ini diyakini membawa keberuntungan. Aku suka memakainya untuk memanifestasikan bahwa hari-hariku akan penuh keberuntungan,” ungkapnya.

Alta sering menggantungkan keychain tersebut di tas dan ponselnya. Ia sangat suka jika tas dan handphonenya itu digantung pernak-pernik yang lucu. 

“Aku suka sih, karena kaya pas waktu kecil aja. Jadi tasnya rame gitu, juga kan warna warni, lucu banget,” imbuh perempuan berusia 21 tahun ini.

Lalu, ada pula keychain yang berkesan untuknya. Ia mendapatkan dari sang kerabat yang merupakan atlet PON XXI di Aceh. 

“Keychain ini aku dapat dari teman yang merupakan atlet PON XXI tahun 2024. Dia kasih sebagai hadiah, dan gantungan kunci ini sangat berarti bagiku,” tuturnya.

Terakhir, Alta memberikan saran kepada Gen Z yang merasa FOMO untuk mengikuti tren mengoleksi keychain. “Keychain yang kalian koleksi tidak selalu harus mahal. Pilihlah yang sesuai dengan diri kalian dan terjangkau,” tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Fenty Novianti)