Pilkada 2024
Debat Kandidat, Paslon Pilkada Pesisir Barat Janji Lestarikan Budaya Lokal
Debat kandidat kedua untuk pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pesisir Barat telah sukses digali pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 14.00 WIB
Penulis: saidal arif | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pesisir Barat - Debat kandidat kedua untuk pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pesisir Barat telah sukses digali pada Sabtu (16/11) sekitar pukul 14.00 WIB di gedung DPRD setempat.
Hal yang menarik dalam debat tersebut yakni pada saat calon bupati nomor urut satu Dedi Irawan dipertemukan dengan calon bupati nomor urut dua Septi Heri Agusnaeni membahas tentang kebudayaan.
"Bagaimana strategi saudara dalam mempertahankan budaya lokal di tengah derasnya pengaruh budaya asing, tapi kami mohon kepada ibu dijawab dalam bahasa Lampung sebagai kekayaan budaya yang kita miliki," ungkapnya calon nomor urut 01 Dedi Irawan.
Sebab kata dia, ketika berbicara tentang kebudayaan dan kearifan lokal sebagai pemimpin harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat.
Menanggapi hal tersebut calon bupati nomor urut dua Septi Heri Agusnaeni meminta izin untuk menjawab pertanyaan pertanyaan menggunakan bahasa lokal.
"Izin saya menjabat dengan menggunakan bahasa Indonesia karena Lampung bagian dari Indonesia,"kata dia.
Septi menerus, jika diirimya terpilih menjadi Bupati Pesisir Barat maka ia akan bekerjasama dengan para sai batin yang ada.
Selain itu ia juga berjanji akan membukukan sejarah dan budaya yang dimiliki Kabupaten Pesisir Barat agar generasi muda bisa memahami sejarahnya sendiri.
Menanggapi hal tersebut Dedi Irawan menuturkan, semua masyarakat Pesisir Barat saat ini mengetahui adanya 16 Sai Batin Marga sebagai kekayaan budaya yang harus dilestarikan.
Namun permasalahannya selama ini para Sai Batin dan pelestarian budayanya kurang diperhatikan oleh pemerintah.
Untuk itu sebagai putra daerah, dia berkomitmen untuk melestarikan adat budaya yang ada di Bumi Para Sai Batin dan Ulama tersebut.
Dan pelestarian budaya yang di butuhkan bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi yang terpenting adalah aksi nyata.
"Kami pastikan akan melestarikan budaya yang ada di Krui, dimulai dari bahasa, tari dan berbagai adat lainya dengan cara memperbaiki pemerintahnya terlebih dahulu," ucapnya.
"Negeri Para Sai Batin dan Ulama kami ingin jangan hanya dijadikan sebagai sebutan saja, tetapi benar-benar harus di wujudkan," sambungnya.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut tiga Lingga Kesuma kembali membantah isu dirinya sebagai calon boneka untuk memecah suara.
"Tolong jangan sebarkan isu isu hoaks kalau kami disebut calon boneka itu tidak benar, tidak ada yang namanya calon bonela jangan sekali kali menyebarkan isu murahan seperti itu," ucapnya.
"Jadi sekali kami tegaskan kami bulan calon boneka hanya untuk memecah suara," sambungnya.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / SAIDAL ARIF )
Kepala Daerah di Lampung yang Diusung Gerindra Diingatkan Jauhi Korupsi |
![]() |
---|
Sengketa Cakada Masuk Tahap Pemeriksaan, Bawaslu Lampung Siaga di Jakarta |
![]() |
---|
Pilkada Dipilih DPRD, PDIP Lampung dan PKB Ingin Kajian dan Ruang Diskusi |
![]() |
---|
Pleno Penetapan Paslon Terpilih, KPU Lampung Tengah Tunggu Surat MK |
![]() |
---|
KPU RI Kerahkan 200 Orang Tangani Sengketa Pilkada di MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.