Berita Lampung
Warga Luar Mesuji Ikut Buru Belalang yang Melanda Kebun Singkong untuk Kuliner
Ada cerita menarik dari musibah yang dialami petani di Kawasan Register 45, Mesuji, Lampung, di mana kebun singkong mereka terdampak hama belalang.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id, Mesuji - Ada cerita menarik dari musibah yang dialami petani di Kawasan Register 45, Mesuji, Lampung, yang saat ini kebun singkong mereka terdampak hama belalang.
Lantaran belalang yang menggerogoti pohon singkong para petani cukup banyak, alhasil, tidak sedikit warga sekitar dan luar kabupaten Mesuji datang untuk berburu belalang, Minggu (8/12/2024).
Seorang warga setempat bernama Mukti mengaku, jika perburuan hama belalang saat ini sering terjadi.
"Sejak ramai ada kabar hama belalang yang rusak kebun singkong di kawasan Register 45 ini banyak warga yang memburunya termasuk saya," ujar Mukti saat diwawancarai.
Bahkan kata dia, terdapat masyarakat dari luar daerah untuk datang ke Mesuji untuk ikut berburu belalang.
Mukti menyebut, warga luar daerah yang dimaksud yakni berasal dari Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat.
"Yang datang itu tidak tanggung-tanggung ada yang bawa mobil juga rombongan," ucapnya.
Untuk mendapatkan hasil yang melimpah warga yang datang ke kebun bahkan membawa wadah galon sebagai tempat penyimpanan belalang.
Dijelaskan Mukti hasil tanggapan belalang itu biasanya akan diolah dengan cara digoreng kering.
"Sebenarnya ini bukan makanan yang biasa tapi kami juga sering lihat di media sosial kalau ini bisa dimakan, jadi ya digoreng biasanya kami olah," ungkapnya.
Ditambahkan Mukti, hama belalang yang merusak kebun singkong tidaklah meluas hingga seluruh lahan singkong di Register 45.
Tetapi, hama belalang itu tersebar di beberapa titik saja, salah satunya di Moro-moro, Register 45.
Meskipun menjadi kegiatan baru bagi masyarakat, ia tetap berharap hama belalang ini bisa segera berakhir.
Pasalnya, banyak petani yang alami kerugian akibat hama belalang tersebut.
"Hama belalang ini sangat merusak, dia makan dedaunan muda tanaman singkong dan akhirnya keriting kerdil dan menghambat pertumbuhan," imbuhnya.
Lebih lanjut, dari pantauan tribunlampung.co.id, lokasi kebun singkong yang terdampak hama belalang memang terlihat berbeda.
Terutama di bagian dedaunannya yang terlihat habis diserang hama belalang.
Kemudian terlalu banyaknya hama belalang di lokasi kebun, jika hendak mendekat ke kebun maka akan terlihat cukup jelas bagaimana hama tersebut memakan dedaunan tanaman singkong.
Bahkan jika hama tersebut dikagetkan pada gerakan tertentu maka akan terlihat bagaimana kumpulan belalang itu terbang mengudara.
Seperti halnya kumpulan burung emprit yang diusir petani saat sedang memakan tanaman padi di sawah.
( Tribunlampung.co.id / M Rangga Yusuf )
Pusat Studi UMKM UBL dan PLUT Gelar Bedah Buku Ajar dan Pelatihan UMKM |
![]() |
---|
Polres Lampung Tengah Ungkap 21 Kasus Kejahatan Selama Sepekan |
![]() |
---|
Kabid Satpol PP Lamsel Jadi Tersangka Korupsi, Diduga Selewengkan Anggaran Insentif Rp 2,82 M |
![]() |
---|
Wagub Lampung: LGBT Perilaku Menyimpang yang Bisa Disembuhkan |
![]() |
---|
Polres Metro Amankan 2 Pria Tersandung Kasus Narkotika |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.