Berita Terkini Nasional

Sidang Etik Polisi yang Tembak Mati Pelajar SMK Tertutup, Ada yang Disembunyikan?

Sidang etik Aipda Robig Zaenudin (38), polisi yang tembak mati pelajar SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17), berlangsung tertutup.

TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
Aipda Robig Zaenudin saat memasuki ruang sidang, Mapolda Jateng. Sidang etik Aipda Robig Zaenudin (38), polisi yang tembak mati pelajar SMK bernama Gamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17), berlangsung tertutup. Adapun sidang etik tersebut digelar Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Tengah di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Senin (9/11/2024).  

Tribun yang melihat rekaman video tersebut melihat pria berpostur tegap mengendarai motor diduga N-max melintangkan motornya di tengah jalan depan Alfamart Candi Penataran Raya.

Pria itu lantas menarik pelatuknya yang diarahkan ke tiga motor yang melintas di antaranya adalah motor korban .

Selama proses sebelum dan saat penembakan tidak ada gerakan perlawanan dari para korban.

"Polisinya kan naik Nmax itu.  kayak nyegat gitu. saya dengar tembaknya ada 4 kali," beber keluarga korban.

Dia meminta video tersebut jangan disebarluaskan terlebih dahulu.

Sebab, pihaknya masih melengkapi runtutan video lainnya. Terutama saat pelaku penembakan mengejar korban. 

Dari rekaman video tersebut pelaku juga tampak terjatuh dari atas motornya ketika hendak mengejar rombongan korban. 

Tingkah sempoyongan pelaku tersebut disinyalir keluarga korban karena pelaku terpengaruh minuman keras.

Namun Kepolisian membantah bahwa pelaku penembakan terpengaruh narkoba maupun alkohol. 

"Iya,  Pak Irwan (Kapolrestabes Semarang) menunjukkan bahwa si tersangka Robig itu negatif (minuman keras) tapi informasi yang kami terima pelaku itu positif. Seharusnya informasi ini dibuka secara terang ke publik (tidak hanya klaim sepihak)," terangnya.

Tak Kunjung Ditetapkan Tersangka

Polisi tak kunjung menetapkan Aipda Robig Zaenudin (38) sebagai tersangka atas kasus penembakan  GRO (17) atau Gamma bikin kecewa keluarga.

Keluarga korban GRO, berinisial S  mengatakan, menyayangkan lambatnya polisi memproses pelaku penembakan.

"Saya pribadi sangat menyayangkan dengan kelambatan dari pihak kepolisian mengenai penyidikan kasus tersebut," katanya, Senin (2/11/2024).

Pihaknya berharap , polisi segera menangani kasus ini dengan serius.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved