Berita Terkini Nasional

Pemerintah Setop Impor Beras hingga Gula, Presiden Prabowo Yakin Tahun Ini Capai Swasembada Pangan

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar tak lagi mengimpor beras, garam, hingga gula konsumen, pada tahun 2025 ini.

Editor: Teguh Prasetyo
Kanal YouTube Kemendikdasmen
Presiden Prabowo Subianto 

Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan mengklaim tak akan ada impor beras, jagung, gula, hingga garam di tahun 2025.

Hal ini sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas terkait pangan, di Istana Negara, Senin (30/12/2024).

"Alhamdulillah dalam ratas yang pertama kita sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya pak Mentan ya? Tahun depan, tidak impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam," kata Zulhas.

Zulhas memaparkan bahwa produksi beras nasional menunjukkan tren positif, menjadi dasar untuk menghentikan impor beras.

Selain itu, ratas tersebut juga menghasilkan kebijakan penting terkait harga hasil produksi petani.

“Tadi sudah diputuskan oleh Bapak Presiden kabar gembira untuk para petani harga gabah sudah disepakati naik dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 harga HPP beras. Kedua, jagung disepakati harganya naik dari Rp5.000 menjadi Rp5.500,” ungkap Menko Zulhas.

Optimalkan Penyerapan

Keputusan lainnya adalah pemerintah akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga yang telah ditetapkan.

“Hari ini kita mengambil keputusan bersejarah. Berapapun produksi gabah dan jagung petani akan ditampung sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Zulhas.

Zulhas juga sempat mengatakan panen raya mendatang menjadi momentum yang strategis dalam memperkuat stok beras nasional.

Oleh karena itu, selain menekankan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Zulhas menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyiapkan daerahnya masing-masing dalam rangka mendukung swasembada pangan, khususnya menjaga lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.

"Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 hektare, karena ada perubahan alih fungsi, kita minta pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi," kata dia.

"Jangan coba-coba merubah atau mengalih fungsi lahan pertanian. Apalagi irigasinya bagus yang sudah dibangun sedemikian rupa. Tiba-tiba dialihkan. Kita minta betul masyarakat untuk mengawasi. Tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah," tegasnya.

Jika mengulik catatan BPS dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (20/1/2025), sepanjang tahun 2024 Indonesia mengimpor sebanyak 4,52 juta ton beras.

Ini merupakan impor tertinggi sejak tahun 2018. Lalu, Indonesia juga mengimpor 1,50 ton jagung dan 564,74 ribu ton bawang putih sepanjang tahun 2024 lalu.

Tak hanya itu, Indonesia juga masih mengandalkan pasokan impor untuk kedelai dan gandum sampai 90-100 persen. 

Indonesia juga masih mengandalkan impor gula dan garam untuk industri, susu untuk bahan baku industri.

Serta, impor daging untuk menopang kebutuhan di dalam negeri.

(tribun network/fik/frs/dod)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved