Berita Lampung
Bangunan Liar Penyebab Banjir di Pidada Bandar Lampung, Warga Minta Solusi Pemerintah
di Kelurahan Pidada, Panjang Bandar Lampung sejumlah bangunan liar berdiri di atas drainase yang ada di Jalan Teluk Tomini, RT 07, Lingkungan III.
Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
“Dari pengerukan itu, setiap hujan lumpurnya turun ke bawah. Setelah turun ke bawah memenuhi siring-siring besar,” paparnya.
Dari siring besar tersebut, lanjut Sukron, kemudian lumpur tumpah di siring-siring yang ada di wilayahnya yakni Lingkungan III Kelurahan Pidada.
“Nah, di depan tempat kami tepatnya di Jalan Yos Sudarso itu juga ada gorong-gorong, di situ juga nyumpel lumpur,”
“Di gorong-gorong tersebut nyumpel lumpur karena ada penutupan oleh pipa. Pipa itu milik perusahaan Gas LPG dan PDAM,” paparnya.
Pasca banjir, lumpur-lumpur dan sampah yang menyumbat di gorong-gorong tersebut pun langsung dibersihkan oleh pemerintah.
Namun, penanganan tak cukup di situ, masih ada masalah yakni belum dikeruknya drainase atau siring yang ada di wilayah mereka.
“Kemudian alhamdulillah pemerintah menurunkan alat berat, dikeruklah itu lumpur-lumpur dalam upaya meminimalisir banjir,”
“Namun ada kendali lagi, itu ada bangunan-bangunan liar yang tadi di atas siring, tepatnya di wilayah kami ini,”
Sehingga saat ini, alat berat atau ekskavator milik pemerintah tak dapat mengeruk drainase tersebut karena masih ada bangunan liar di atasnya.
“Jadi di sini kami minta solusi lah dari pemerintah. Bagaimana ini, ya hasil dari pengerukan kemarin alhamdulillah ada hujan tidak banjir lagi,”
“Cuma kan itu pertolongan pertama. Namun kami harap ada kelanjutannya atau jangka panjang. Nah kita macet di sini, di bangunan-bangunan liar ini,” ujarnya.
Menurut Sukron, permasalahan tersebut bisa diatasi jika masing-masing pihak yang terlibat berkumpul untuk diskusi.
“Untuk itu kami minta solusi, dengan diadakannya rembuk misalnya, baik dari PT Semen, pihak Gas LPG dan PDAM juga,”
“Karena mereka ada andil juga, ya mungkin bisa berkumpul ikut berembuk bagaimana solusinya ini bisa diselesaikan,”
Sementara itu, Sobirin selaku Ketua RT 08 di lingkungan tersebut mengaku banjir lalu merupakan bencana banjir terbesar yang dirasakan.
Diduga Ngantuk, Avanza Tabrak Pohon Nangka hingga Ambruk di Jalan Teuku Umar |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Ingatkan Bahaya Kerusakan Hutan, Dorong Perhutanan Sosial |
![]() |
---|
Disdikbud Bentuk Tim Khusus Tangani Dugaan Bullying di SMAN 9 Bandar Lampung |
![]() |
---|
UMKM di Lampung Didominasi Level Mikro, Terbanyak Perdagangan |
![]() |
---|
7 Ton Kopi Bubuk Lampung Senilai Rp 753 Juta Diekspor ke Hong Kong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.