Berita Lampung

Bangunan Liar Penyebab Banjir di Pidada Bandar Lampung, Warga Minta Solusi Pemerintah

di Kelurahan Pidada, Panjang Bandar Lampung sejumlah bangunan liar berdiri di atas drainase yang ada di Jalan Teluk Tomini, RT 07, Lingkungan III.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Deretan bangunan liar berdiri di atas drainase di Jalan Teluk Tomini, RT 07, Lingkungan III, Pidada, Panjang Bandar Lampung. Bangunan ini jadi penyebab banjir karena membuat pengerukan drainase tak maksimal. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar LampungBeberapa waktu lalu, Kota Bandar Lampung dihantam bencana banjir akibat curah hujan yang sangat tinggi.

Sedikitnya, ada sebanyak 16 kecamatan di Bandar Lampung yang terdampak akibat bencana banjir besar tersebut.

Salah satu kecamatan di Bandar Lampung yang paling terdampak dari bencana banjir tersebut ialah Kecamatan Panjang.

Adapun penyebab terjadinya banjir di Kecamatan Panjang beragam, mulai dari drainase yang kurang baik, hingga sampah.

Di Kelurahan Pidada, sejumlah bangunan liar berdiri di atas drainase yang ada di Jalan Teluk Tomini, RT 07, Lingkungan III.

Dalam hal ini, bangunan liar tersebut membuat sistem drainase di wilayah tersebut tak berfungsi dengan baik.

Sehingga ketika hujan datang dengan intensitas tinggi, air dari siring selalu naik dan meluap hingga menyebabkan banjir.

Warga setempat menilai, bangunan liar tersebut telah menjadi salah satu penyebab utama mengapa drainase di lokasi itu tidak berfungsi baik.

Setidaknya ada delapan RT terdiri dari RT 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 dan 15 yang terdampak akibat air banjir yang meluap dari siring tersebut.

Sukron selaku Ketua RT 9, Lingkungan III, Kelurahan Pidada mengatakan ada bangunan liar di atas drainase itu yang telah berdiri sejak lama.

“Bangunan ini sudah lama sekali memang, sekitar 10 tahun lebih. Untuk status kami tidak tahu, yang kami tahu tidak ada izin,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).

Diketahui, bangunan-bangunan liar itu merupakan milik perseorangan dan sebagian pemilik bukan warga asli di lokasi tersebut.

Sukron mengaku, ia bersama tujuh ketua RT lainnya ingin pemerintah membantu mencarikan solusi terhadap permasalahan tersebut.

Sebab selain masalah bangunan liar itu, ada masalah lain yang menjadi penyebab banjir yang terjadi di wilayahnya itu.

“Kami sebenarnya dari masyarakat minta solusi. Karena yang kami tahu, penyebab dari banjir ini ada dari pengerukan di atas,”

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved