Berita Terkini Nasional

IRT Nyaris Jadi Korban Pelecehan Oknum Polisi, Sudah Masuk Kamar Hotel

Seorang ibu rumah tangga alias IRT nyaris menjadi korban pelecehan asusila yang dilakukan seorang oknum polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

KOMPAS.com/NURWAHIDAH
DUGAAN PELECEHAN - Foto ilustrasi polisi. Seorang ibu rumah tangga alias IRT nyaris menjadi korban pelecehan asusila yang dilakukan seorang oknum polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Adapun modus oknum polisi, yang merupakan personel Polresta Kendari itu, yakni membahas pekerjaan. Si IRT dipaksa masuk kamar dan tubuhnya hampir saja dijamah oleh oknum polisi berinisial Aipda A, di kamar hotel di Kota Baubau pada Minggu (2/2/2025). 

Tribunlampung.co.id, Kendari - Seorang ibu rumah tangga alias IRT nyaris menjadi korban pelecehan asusila yang dilakukan seorang oknum polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Adapun modus oknum polisi, yang merupakan personel Polresta Kendari itu, yakni membahas pekerjaan.

Si IRT dipaksa masuk kamar dan tubuhnya hampir saja dijamah oleh oknum polisi berinisial Aipda A, di kamar hotel di Kota Baubau pada Minggu (2/2/2025).

Saat ini Aipda A sudah ditahan dan dalam penyelidikan khusus Polresta Kendari.

Kronologi dugaan pelecehan yang menimpa IRT yang enggan disebut namanya itu berawal dari korban yang bertemu polisi inisial A di Kecamatan Baruga, Kendari.

Pertemuan keduanya terjadi saat acara balap motor beberapa waktu lalu.

Tak berlangsung lama, polisi itu kemudian menghubungi korban melalui pesan WhatsApp.

Ia mulai mengajak korban untuk menonton konser musik di taman eks MTQ Kendari.

Sayangnya, saat itu korban tidak merespons ajakan si polisi.

Kemudian, saat korban ke Kota Baubau pada Januari 2025 lantaran ada urusan pekerjaan, pelaku kembali menghubungi korban.

Pelaku mengaku juga berada di Baubau dengan alasan sedang bertugas.

"Sekira pukul 15.00 sore dia chat, di Baubau ada agenda pengawalan, dan dia ajak keluar," ujar korban, dikutip dari TribunnewsSultra.com.

"Dia suruh saya jemput, tapi saya bilang tidak ada kendaraanku."

"Lalu dia jawab, 'oh iya oke tidak apa-apa'," lanjut korban, Senin (3/2/2025).

Keesokan harinya, oknum polisi itu kembali menghubungi korban.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved