Berita Lampung

Presiden Prabowo Rencanakan Panen Raya di Mesuji Lampung, Crew 8 Pantau Sawah

Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Nasional Crew 8 Indonesia kunjungi Kabupaten Mesuji, Lampung pada Senin (3/2/2025). Satgas meninjau area sawah.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf
CEK SAWAH - Satgas Crew 8 Indonesia kunjungi persawahan di Mesuji pada 3 Februari 2025. Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan panen raya di Mesuji setelah lebaran atau pada April 2025. Dok Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf. 

Kemudian berlanjut ke RMP yang ada di Desa Wonosari, Kecamatan Mesuji Timur.

Ketua umum CREW 8 Kolonel (Purn) Catur Puji Santoso saat diwawancarai awak media mengatakan kedatangannya ke Mesuji untuk meninjau kondisi lapangan sampai ditingkat paling bawah wilayah transmigrasi.

"Kami juga disini untuk melihat kesejahteraan masyarakat dalam ketahanan pangannya sampai setingkat mana," ujarnya.

Mulai dari pendistribusian pupuk, bibit dan lain sebagainya apakah terdapat persoalan.

Maka dari itu, pihaknya mengaku Crew 8 bersama Badan Usaha Milik Petani (BUMP) akan mengawal terus sampai ditingkat bawah supaya masyarakat bisa sejahtera.

"Termasuk harga pupuk dan hasil panen bisa setara dengan yang lain dan tidak dirugikan," ucapnya.

Disisi lainnya, Bupati Mesuji Elfianah sangat berharap dengan kedatangan Crew 8 di wilayah Mesuji dapat membawa perubahan baik bagi petani.

Sehingga program percepatan swasembada pangan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto sangat mungkin dapat terwujud.

"Itu harapan kami, karena semakin sejahtera petani juga akan berdampak bagi kemajuan Mesuji," ungkapnya.

Elfianah menyebut untuk lahan yang sedang ditinjau ini merupakan lahan kawasan transmigrasi yang dibuka sejah tahun 1994.

Sejak dimulainya pembukaan kawasan transmigrasi sampai saat ini sudah banyak perubahan yang signifikan.

Walaupun begitu, tetap saja terdapat kendala yang dialami oleh para petani di Mesuji.

Mulai dari faktor cuaca, kondisi jalan usaha tani hingga persoalan hasil panen yang terkadang mengalami harga yang rendah.

Salah satu petani yang juga Ketua Gapoktan setempat mengaku persoalan yang paling mendasar dialami petani adalah mengenai kondisi jalan.

"Kalau harapan itu ya jalan usaha tani pak supaya diperbaiki soalnya pas hujan tinggi jalan sangat kacau dan petani kesusahan mengeluarkan hasil panen," imbuhnya.

Mengenai kondisi cuaca, khususnya di musim kemarau pihaknya mengharapkan adanya sumur bor.

Mengingat persawahan di wilayahnya merupakan lahan gambut, jika di musim kemarau maka air akan payau dan tidak dapat digunakan untuk berani.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved