Mutiara Ramadan
Makna Sabar dan Pengendalian Diri dalam Puasa Ramadan
Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kita telah memasuki bulan suci Ramadan, bulan penuh ampunan dan keberkahan.
Namun, tak sedikit yang menjalankan puasa hanya sebatas menahan lapar dan dahaga tanpa mendapatkan hikmah sesungguhnya dari ibadah ini.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش"
Artinya: "Betapa banyak orang yang berpuasa, namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga." (HR Abu Hurairah)
Wakil Ketua LDNU PW Lampung Ustaz Nurkholis menjelaskan, hadis ini mengingatkan bahwa puasa yang tidak dijalankan dengan baik hanya akan menimbulkan keletihan tanpa memperoleh manfaat spiritualnya.
Lantas, bagaimana agar puasa kita penuh berkah dan diterima oleh Allah SWT?
Nurkholis menegaskan bahwa sabar dan pengendalian diri adalah kunci utama dalam menjalani ibadah puasa.
Ramadan bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian hidup.
"Puasa mengajarkan kita untuk bersabar dalam segala hal, baik dalam menjaga emosi, menahan hawa nafsu, maupun dalam menghadapi cobaan hidup. Dengan sabar, kita bisa lebih bijak dalam bertindak dan lebih kuat dalam menghadapi berbagai ujian," ujar Nurkholis dalam program Mutiara Ramadan di Tribun Lampung, Senin (2/3/2025).
Dia menyampaikan beberapa kunci agar puasa bermakna, di antaranya:
1. Sabar dalam Ibadah
Puasa adalah separuh dari kesabaran. Kita harus mampu menahan diri dari lapar, haus, serta hawa nafsu agar ibadah ini tidak sia-sia.
2. Menjaga Lisan dan Perilaku
Ucapan yang baik, menghindari ghibah, serta berbicara dengan sopan adalah bagian dari kesempurnaan puasa.
3. Menjaga Pandangan dan Pendengaran
Hindari melihat atau mendengar hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa.
4. Menjalankan Kewajiban Lain
Jangan tinggalkan ibadah wajib seperti salat, zakat, serta amal kebaikan lainnya agar Ramadan benar-benar membawa keberkahan.
Nurkholis menambahkan, kesabaran dan pengendalian diri yang kita latih selama Ramadan harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kesuksesan seseorang sering kali lahir dari kesabaran dan ketekunan dalam menjalani setiap prosesnya.
"Orang yang mampu mengendalikan diri dan bersabar dalam menghadapi cobaan, insyaAllah akan meraih keberkahan dan kesuksesan, baik di dunia maupun di akhirat," ucap Nurkholis.
“Semoga Ramadan kali ini membawa kita pada peningkatan iman dan ketakwaan. Aamiin.”
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.