Berita Lampung
Disparbud Lampung Selatan Punya 8 Program Unggulan untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan
Dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Bupati Lampung Selatan, Disparbud Lampung Selatan telah menyiapkan delapan program unggulan.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Teguh Prasetyo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Dalam rangka mendukung program 100 hari kerja Bupati Lampung Selatan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lampung Selatan telah menyiapkan delapan program unggulan.
Kadisparbud Lampung Selatan, Kurnia Oktaviani, menjelaskan bahwa program-program tersebut akan berlangsung mulai Februari hingga Mei 2025.
"Survei dan diskusi pengembangan lokasi wisata. Kunjungan ke destinasi wisata untuk menganalisis peningkatan jumlah wisatawan. Diskusi dengan stakeholder pariwisata guna mendukung pengembangan industri wisata. Pembersihan dan pemeliharaan fasilitas cottage di Pulau Sebesi," ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
"Kerja sama dengan Bandara Radin Intan untuk penyediaan unit media informasi pariwisata. Pemilihan Muli Mekhanai. Pemilihan Putri Otonomi Indonesia. Penyuluhan sadar wisata di Pulau Sebesi," sambungnya.
Ia menjelaskan untuk program, survei dan diskusi pengembangan wisata telah dimulai dengan monitoring dan evaluasi (Monev).
"Program, survei dan diskusi pengembangan wisata telah dimulai pada Minggu (23/2/2025), yang berfokus pada Mess Pemda di Pulau Sebesi," ujarnya.
Ia juga berencana melakukan perbaikan sarana dan prasarana Mess Pemda di Pulau Sebesi, dengan fokus pada tujuh unit bangunan.
Pengerjaan ini diperkirakan berlangsung pada Maret dan April 2025.
"Perbaikan mess ini akan melibatkan masyarakat, Pokdarwis, agen perjalanan, camat, kepala desa, serta JKP bidang pariwisata," ujarnya.
Lalu, program kunjungan ke berbagai destinasi wisata akan dilakukan secara maraton sepanjang Maret 2025.
"Target 10 destinasi wisata unggulan, yaitu: Pantai Marina, Pantai Rio by The Beach, Pantai MB Beach, Sanggar Beach, Makam Raden Inten II, Way Tebing Ceppa (WTC), Pantai Minang Rua, Pantai Kedu Warna, Pemandian Air Panas Natar, dan Slanik Water Park," ujarnya.
Selain itu, pengelolaan parkir di destinasi wisata juga menjadi perhatiannya dan pelaksanaannya mulai Februari dan Maret 2025.
Program ini akan melibatkan sekitar 50 peserta sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif.
Sebagai penunjang informasi wisata, pihaknya akan menempatkan satu unit media informasi touch screen di Bandara Radin Intan II pada Maret 2025, yang bertujuan menjadi pusat informasi bagi wisatawan.
Untuk mendukung promosi wisata, akan diadakan pemilihan Muli Mekhanai pada April dan Mei 2025, dengan peserta sekitar 70 orang.
Sementara itu, pemilihan Putri Otonomi Indonesia akan dilakukan pada Mei 2025, dengan peserta yang merupakan pemenang dari ajang Muli Mekhanai.
Program lainnya penyuluhan sadar wisata di Pulau Sebesi, yang akan melibatkan sekitar 50 peserta, termasuk Pokdarwis, aparatur desa, masyarakat sekitar wisata, dan penggiat wisata.
Penyuluhan ini dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.
Ia menegaskan program ini bertujuan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung Selatan.
Sekaligus mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui sektor pariwisata.
Selain itu, pengembangan infrastruktur dan fasilitas wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami akan terus menggenjot program 100 hari kerja ini agar pariwisata di Lampung Selatan semakin maju," ujarnya.
"Semoga jumlah kunjungan wisatawan meningkat dari tahun ke tahun," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus)
Disparbud Lampung Selatan
Lampung Selatan
tempat wisata
Radityo Egi Pratama
Lampung
Tribunlampung.co.id
Senangnya Siswa Sekolah Rakyat Lampung Tinggal di Asrama |
![]() |
---|
Sawi dan Tahu Goreng, Menu MBG di Pringsewu Lampung |
![]() |
---|
Cerita Pilu Ortu Bayi 2 Tahun Meninggal di RSUDAM, Diduga karena Buruknya Pelayanan |
![]() |
---|
Kontingen Lampung Bidik Prestasi di PORNAS XVII KORPRI Palembang |
![]() |
---|
Istri Sedang di Bandar Lampung Saat Suami Mengakhiri Hidup di Kolong Jembatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.