Berita Terkini Nasional
Sekda Kota Medan Pamer Pakai Sepatu Rp 18 Juta, Mahasiswa Langsung Gelar Demo
Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman didemo mahasiswa karena gaya hidup mewahnya yang mengenakan sepatu branded LV senilai Rp 18 juta.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan masukan-masukan untuk pembangunan kota ini lebih baik ke depan.
"Apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa sangat berharga bagi saya. Kami Pemko Medan khususnya saya pribadi mengucapkan terima kasih dengan kritikan dan masukan yang disampaikan," katanya.
Dalam dialog, Rico Waas memberikan kesempatan kepada Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman untuk menjawab apa yang menjadi tuntutan para mahasiswa.
Begitu juga dengan Benny Sinomba dan Chandra Dalimunthe untuk menjelaskan secara rinci proses tender Ramadan Fair.
Setelah mendengar semua penjelasan, delegasi mahasiswa pun menerimanya. Terkait aksi yang dilakukan para mahasiswa, Rico Waas menilai cukup baik, terutama di awal pemerintahannya.
"Saya sangat senang dan sudah diingatkan. Tentunya ini akan menjadi tambahan penekanan kepada rekan-rekan semua di lingkungan Pemko Medan," paparnya.
Dalam tuntutan demonstrasinya, BEM SI Sumut menilai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Medan kehilangan empati terhadap situasi masyarakat, mempertontonkan kesenjangan sosial dalam prilaku sosial di tengah meningkatnya angka pengangguran akibat dampak ekonomi.
Korda BEM SI Sumut, Ananda Sebayang mengatakan, sebagai pimpinan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seyogyanya Sekda harus memberikan cerminan yang baik atau contoh bai, bagi seluruh Perangkat Pemko Medan agar tidak membangun kesenjangan sosial antara rakyat dengan Pemerintah Kota Medan.
"Perilaku ini sejatinya merusak kepercayaan publik akan struktur OPD Pemko Medan, ada pejabat yang kehilangan empati dalam merasakan penderitaan rakyat Kota Medan. Jelas ini berbeda pula dengan sikap tegas Presiden Prabowo yang pada pidatonya menekankan seluruh pejabat negara, harus memiliki rasa empati terhadap rakyat. Bekerja untuk kepentingan rakyat dan tidak boleh memperkaya diri sendiri dengan tindakan tindakan yang melawan hukum," ungkapnya.
Nanda menjelaskan, Sekda sebagai Pejabat Utama di pemerintahan Kota Medan bertindak dengan sadar, serta seluruh keluarga beliau melakukan perilaku Hedonisme yang secara terang, bertentangan dengan apa yang menjadi ciri serta pribadi Wali Kota Medan Bapak Rico Waas yang sangat humble.
"Perilaku flexing Sekda ini patut diduga berpotensi akan berujung pada penyalahgunaan kekuasaan demi memenuhi gaya hidup Keluarga yang Hedon, bukan hanya soal gaya hidup yang Hedon saja, dalam LHKPN beliau sebagai Sekda sampai detik ini terpantau dari situs LHKPN, Sekda belum juga melaporkan LHKPN untuk tahun 2024," jelasnya.
Tak luput BEM SI Sumut perhatikan dimana harta kekayaan Sekretaris Daerah Kota Medan Wiriya Alrahman mencapai Rp 14,5 miliar.
Kebanyakan sumbernya merupakan hasil sendiri, hal ini kontras dengan besaran gaji sebagai Pejabat Sekda di pemerintahan yang hanya sekitar tujuh jutaan rupiah berdasarkan eselonnya.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id
Nasib Kakak Adik Terpaksa Gantian Seragam Sekolah, Tak Mampu Beli Baru |
![]() |
---|
Tak Terima Istrinya Difoto Kurir Paket COD, Suami Malah Bacok Pak RW |
![]() |
---|
Terkuak Motif Pembunuhan Pengantin Baru di Kebun Sawit |
![]() |
---|
Pengakuan Mengejutkan Kepala SMA PL Yosef, Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sana |
![]() |
---|
Dosen Ribut dengan Tetangga hingga Guling-guling di Tanah, Kini Ajukan Resign |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.