3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung

Warga Dengar Berkali-kali Letupan Senpi saat Terjadi Peristiwa Sabung Ayam Berdarah

Warga Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung mendengar suara letupan senjata api

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni yuntavia
Tribun Lampung / Deni Saputra
Tribunlampung.co.id / Deni Saputra  GARIS POLISI - Gelanggang sabung ayam di Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung kini dikelilingi garis polisi, Rabu (19/3/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Warga Kampung Dusun Karang Manik, Kecamatan Negeri Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung mendengar suara letupan senjata api (senpi) berkali-kali saat peristiwa berdarah di lokasi gelanggang sabung ayam.

Zeki, warga sekitar gelanggang sabung ayam mengatakan, pihaknya berkali-kali mendengar suara letupan senpi dari areal gelanggang tersebut. 

"Kami masyarakat kaget dengan suara letupan tersebut, masyarakat di sini merasa tidak aman dan nyaman karena adanya tempat perjudian tersebut," kata Zeki, Rabu (19/3/2025). 

Dirinya mendengar suara letupan senpi berkali-kali dengan jarak 500 meter dari lokasi.

Sebelumnya, masyarakat sekitar gelanggang sabung ayam merasa takut ketika bepergian ke luar rumah pasca tewasnya tiga polisi Way Kanan

Warga sekitar Ardi Erwansyah mengaku khawatir akan terjadi perang antar aparat dan takut masyarakat terlibat.

Dirinya tahu ada kegiatan sabung ayam sekitar 5 bulan lalu.

Awalnya kondisi di wilayah itu sepi. 

Namun sekarang sangat banyak yang datang dari luar kampung,  bahkan dari luar Kabupaten Way Kanan

"Para pemain judi sabung ayam ini orang jauh dan dari luar kota. Memang sempat tutup, akan tetapi satu minggu sebelum puasa dibuka lagi ," kata Ardi. 

Pria yang sehari-harinya menderes karet tersebut mengatakan, gelanggang dibuka dua kali dalam seminggu.

"Sangat ramai, ada 50-an orang dan berjejer mobil mewah setiap ada judi sabung ayam ," kata Ardi. 

Warga di sini, tambahnya, tidak ada yang ikut sabung ayam dan takut terlibat.

Ia juga menjelaskan sebelumnya tidak pernah terjadi peristiwa penggerebekan.

Menurutnya, masyarakat meminta jangan ada lagi perjudian di kampungnya.

"Kami meminta tolong jangan libatkan masyarakat, kami resah karena banyak orang luar masuk ke daerah kami," kata Ardi.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra) 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved