Sederet Bakal Calon Ketua Golkar Lampung Kompak Hadiri Bukber

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sederet bakal calon ketua DPD I Partai Golkar Lampung kompak menghadiri acara buka puasa bersama. 

Acara ini diadakan di posko kemenangan partai berlambang beringin ini di Jalan KH Mas Mansyur, Rawa Laut, Bandar Lampung, Selasa (25/3/2025) malam.

Selain Plt Ketua DPD I Golkar Lampung Adies Kadir, buka puasa ini juga dihadiri sejumlah tokoh Golkar Lampung, seperti Rycko Menoza, Hanan A Rozak, Ismet Roni, Abi Hasan Muan, hingga Alzier Dianis Thabranie.

Adies mengatakan, acara buka puasa ini menjadi penanda kekompakan semua kader Golkar di tengah dinamika jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Lampung yang akan diselenggarakan pada Juni 2025.

Anggota DPR RI ini menyampaikan, meskipun terdapat banyak calon ketua Golkar Lampung, suasana kebersamaan masih terjaga dan guyub. 

"Jadi musda di Partai Golkar ada dinamika terdapat banyak calon ketua. Tetapi, meski dinamikanya tinggi, kita di Partai Golkar itu kalau kumpul adem dan guyub, dan tidak ada yang saling tegang," ujar Adies kepada awak media.

Adies menyampaikan, semua calon ketua Golkar Lampung yang hadir dalam agenda bukber ini membuktikan bahwa kader Golkar mengedepankan keharmonisan atau keguyuban.

"Ini adalah bukti kalau semua kader Golkar tetap harmonis, tetap guyub," tuturnya. 

Jelang pelaksanaan musda, Adies menyebut jika semua calon ketua Golkar Lampung sudah membangun komunikasi dengannya maupun ke DPP Golkar.

Menurutnya, semua calon yang telah muncul ke permukaan merupakan kader terbaik Golkar di Lampung. 

"Semua calon sudah berkomunikasi ya, seperti Ismet Roni, Aprozi Alam, Hanan A Rozak, Rycko Menoza, Abi Hasan Muan, Alzier Dianis, termasuk juga Riza Gunado," sebut Adies. 

"Semua calon ini merupakan kader terbaik Golkar. Siapa pun yang terpilih Partai Golkar Lampung akan semakin besar," kata dia. 

Lebih lanjut, Adies menyebut prinsip Partai Golkar adalah membuka kesempatan kepada seluruh kader untuk maju berkompetisi menjadi calon ketua. 

"Prinsip di Golkar begitu, bisa saja nanti calon-calon ini berembuk dan memutuskan salah satu untuk menjadi ketua," jelasnya.

"Inilah Golkar, boleh berdinamika dan berdemokrasi. Tapi ketika susah terpilih nanti calon-calon ini akan bersatu padu," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)