Berita Terkini Nasional

Akal Bulus Priguna Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien, Bohong Soal Kondisi Ayah Korban

Ternyata oknum dokter PPDS Priguna berbohong kepada korban soal kondisi ayahnya yang membutuhkan transfusi darah.

Kolase Tribunnews.com
RUDAPAKSA KELURGA PASIEN - Konferensi pers Polda Jabar atas kasus rudapaksa keluarga pasien RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung oleh dokter residen Priguna Anugerah Pratama (berkaus biru) di Mapolda Jabar, Rabu 9 April 2025. Priguna terdaftar sebagai peserta didik baru Program Studi Spesialis Anestesi Universitas Padjadjaran, Bandung. Akal bulum Priguna oknum dokter PPDS rudapaksa anak pasien berbohong soal kondisi ayah korban. 

"Lalu, pelaku memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban sebanyak 15 kali," jelas Hendra.

"Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku," imbuh dia.

Saat terbangun, korban diminta mengganti pakaiannya dan kembali ke IGD.

Korban menyadari ada kejanggalan setelah ia menyadari tak sadarkan diri selama tiga jam.

Ia juga merasa aneh, sebab merasa perih di bagian tertentu ketika buang air kecil.

"Setelah sadar si korban diminta mengganti pakaiannya lagi. Lalu, setelah kembali ke ruang IGD, korban baru sadar bahwa saat itu pukul 4.00 WIB."

"Korban pun bercerita ke ibunya bahwa pelaku mengambil darah dengan 15 kali percobaan dan memasukkan cairan bening ke dalam selang infus yang membuat korban tak sadar, serta ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu," urai Hendra.

Pihak korban pun melapor ke polisi dan Priguna diamankan, lalu ditahan sejak 23 Maret 2025.

Dari kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain dua infus full set, dua sarung tangan, tujuh suntikan, 12 jarum suntik, satu kondom, dan beberapa obat-obatan.

Unpad, RSHS, dan IDI Pontianak Buka Suara

Terkait kasus rudapaksa oleh dokter PPDS anestesi, Priguna Anugerah, Universitas Padjajaran (Unpad) memberikan penjelasan.

Diketahui, Priguna tengah menempuh pendidikan spesialis di Unpad.

Terkait hal itu, Unpad dan RSHS kompak mengecam aksi biadab Priguna.

Direktur Utama RSHS, Rachim Dinata, mengatakan Priguna telah dikembalikan ke Fakultas Kedokteran Unpad.

"Orangnya sudah dikembalikan ke fakultas dan kasusnya sudah ditangani polisi. Mereka ini kan titipan belajar di sini."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved