Berita Lampung

Tiru Swakelola Proyek Infrastruktur, Pemkab Lampung Timur Sambangi Mesuji

Pemkab Mesuji menerima kunjungan dari Pemkab Lampung Timur dalam rangka studi tiru pelaksanaan swakola untuk proyek infrastruktur.

Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Dinas PUPR Mesuji
STUDI TIRU - Pemkab Lampung Timur lakukan studi tiru ke Mesuji, 10 April 2025 lalu. 

"Jadi sebenarnya kalau kekhawatiran kawan-kawan dari Pemkab Lampung Timur akan membunuh kontraktor lokal tentunya tidak juga bahkan dengan satu ruas jalan yang kita tangani itu akan lebih lebih banyak pengadaan yang ditawarkan," jelasnya.

Bahkan, kata dia, Kabupaten Lampung Timur bisa lebih diuntungkan karena bukan wilayah gambut sehingga kontur tanahnya relatif stabil.

Selain itu, potensi sumber daya alam di Lampung Timur memiliki material pendukung mulai dari batu, pasir hingga air tersedia dan memiliki kualitas yang baik.

"Sedangkan untuk Mesuji sumber daya alamnya terbatas karena tidak memiliki batu. Kemudian pasir lokalnya tidak cukup baik untuk dimanfaatkan serta kontur wilayahnya lahan gambut," imbuhnya.

Ditambahkan Kiki, dengan adanya swakelola maka pembangunan di wilayah setempat akan mendapatkan banyak keuntungan.

Sebab, pemerintah daerah memiliki fasilitas pendukung seperti alat berat yang tersedia untuk menangani persoalan infrastruktur secara responsif.

"Ketika kita mempunyai tim swakelola dan alat berat pendukung maka pelayanan bisa lebih responsif melayani kebutuhan masyarakat khususnya di bidang infrastruktur jalan jembatan, irigasi dan drainase," sebutnya.

Menurutnya, bukan hanya untuk konteksnya pembangunan dan pemeliharaan termasuk juga untuk penanganan ketika terjadi bencana alam.

Misalnya saja ada jalan dan jembatan yang putus karena faktor bencana alam.

"Coba saja dibayangkan kalau semua itu dikontraktualkan kita nggak punya tim swakola maka penanganan atau pelayanan kepada masyarakat itu menjadi lebih rumit dan lebih lambat," ungkapnya.

"Ketika ada bencana jalan putus bayangkan harus buat tim perencana dulu terus lelang dan pelaksanaannya belum lagi dalam pengawasan kan seperti itu kan jadi untuk menangani satu jalan atau jembatan yang putus saja itu bisa butuh waktu," sambungnya.

Sedangkan dengan swakelola ini penanganan bisa lebih responsif.

Masih kata dia, untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan dukungan dari kepala daerahnya.

Mengingat, dalam hal pelaksanaan swakelola dibutuhkan fasilitas yang mendukung seperti alat berat ekskavator, truk mixer ataupun vibrator compact.

"Jadi yang terpenting itu kuncinya bukan kehebatan kepala dinasnya. Tetapi kuncinya adalah bagaimana ada goodwill atau niatan baik dari pimpinan tertinggi, dalam hal ini bupatinya," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/M Rangga Yusuf)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved