3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung

Rekonstruksi 3 Polisi Gugur, Senjata Bripda Ghalib Tidak Ada Peluru

Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta ternyata membawa senjata api tanpa peluru dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
REKONSTRUKSI PENEMBAKAN - Oknum anggota TNI AD Kopda Basarsyah dihadirkan dalam rekonstruksi penembakan tiga polisi di lapangan Satlog Danbekang, Bandar Lampung, Kamis (17/4/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta ternyata membawa senjata api tanpa peluru dalam penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan.

Fakta tersebut terungkap dari hasil rekonstruksi gugurnya tiga polisi di lapangan Satlog Danbekang, Bandar Lampung, Kamis (17/4/2025).

Dalam adegan 60, di mana adegan tersebut terjadi setelah tersangka Kopda Basarsyah menembak Briptu Ghalib, saksi 19 (anggota kepolisian) mendatangi korban yang telah tersungkur. 

Komandan Satuan Pelaksana Penyidikan (Dansatlak Idik) Denpom II/3 Lampung Kapten CPM Kurinci yang memimpin rekonstruksi membacakan narasi saksi 19 lalu mengambil senapan laras panjang dari Ghalib. 

Pada saat mengambil senapan itu, saksi 19 sempat memeriksa dan ternyata tidak ada amunisi maupun peluru di senapan tersebut. 

Suryalina, ibu Briptu Ghalib, mengatakan, rekonstruksi tersebut penuh kejanggalan, khususnya di bagian Briptu Ghalib mengejar dan menembak. 

Menurutnya, adegan itu adalah fitnah yang keji.

"Kejam sekali mereka kepada anak saya, sudah meninggal masih difitnah. Itu bohong semua. Anak saya nggak nembak duluan," kata Suryalina di lokasi rekonstruksi

Pengacara keluarga korban menyebut ada beberapa adegan yang dihilangkan dalam rekonstruksi kasus penembakan polisi di Way Kanan

Hal sama disampaikan Putri Maya Rumanti, kuasa hukum keluarga korban dari Tim Hotman 911. 

Menurutnya, jalannya rekonstruksi tidak sesuai dengan prarekonstruksi yang digelar sebelumnya. 

Menurutnya, dalam prarekonstruksi terdapat 80 adegan, tetapi pada rekonstruksi hanya diperagakan 71 adegan.

Pakai Senpi Laras Panjang

Kopda Basarsyah menembak Kapolsek Negara Batin AKP (anumerta) Lusiyanto di bagian dada sebanyak tiga kali. 

Sebelumnya, Kopda Basarsyah terlebih dahulu menembak Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto. 

Korban ketiga adalah Briptu Ghalib Surya Ganta.

Kopda Basarsyah menembak ketiga polisi itu dengan menggunakan senpi laras panjang SB1V2.

Dalam rekonstruksi yang dipimpin langsung oleh Dansatlak Idik Denpom II/3 Lampung Kapten CPM Kurinci, dijelaskan bahwa Kopda Basarsyah menembak ketiga korban secara berurutan dan sendirian, sebelum para korban sempat melakukan tembakan. 

Korban pertama adalah Aipda Petrus Apriyanto. 

Menurut pemaparan Kurinci, saat itu Petrus terlihat mendekati tersangka sambil mengarahkan senjata. 

"Tersangka melihat korban 1 (Aipda Petrus), lalu menembak sebanyak dua kali," ujar Kurinci. 

Kemudian, AKP Lusiyanto yang mendengar suara tembakan langsung bereaksi dengan mengarahkan pistol revolver miliknya ke arah tersangka. 

Namun, sebelum sempat melepaskan tembakan, Kopda Basarsyah sudah lebih dahulu menembak sebanyak tiga kali ke arah AKP Lusiyanto. 

Korban ketiga, Briptu Ghalib Surya Ganta, menjadi sasaran saat mencoba melumpuhkan tersangka lain, Peltu Lubis, yang hendak melarikan diri dari lokasi. 

Kopda Basarsyah kembali melepaskan tembakan tiga kali ke arah Briptu Ghalib. 

Tiga anggota polisi yang gugur dalam peristiwa ini adalah AKP (anumerta) Lusiyanto, Kapolsek Negara Batin; Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto; dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta. 

Ketiganya tewas saat menjalankan tugas menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, pada Senin (17/3/2025) sore.

Rekonstruksi penembakan tiga polisi digelar di Satlog Danbekang, Bandar Lampung, Kamis (17/4/2025). 

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved