Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Anak yang Tembak Mati Ibu Kandungnya, Kini Menyesal

Pengakuan mengejutkan Gusmadi Wiranata (23), tersangka pelaku penembakan terhadap ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), yang merupakan Pjs kades.

Tribunsumsel.com/Choirul Rahman
DIPERIKSA POLISI: Penyidik Polres OKU Timur tengah memeriksa Gusmadi Wiranata (23), tersangka kasus penembakan ibu kandung, Hely Febriyanti (50), di ruang Satreskrim Polres OKU Timur, Jumat (25/04/2024). Pengakuan mengejutkan Gusmadi Wiranata (23), tersangka pelaku penembakan terhadap ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), yang merupakan Pjs Kepala Desa Bangun Rejo. Mahasiswa semester 8 di Universitas Subang itu mengaku sakit hati atas perkataan ibu kandungnya itu sehingga ia emosi dan melakukan penembakan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Martapura - Pengakuan mengejutkan Gusmadi Wiranata (23), tersangka pelaku penembakan terhadap ibu kandungnya, Hely Febriyanti (50), yang merupakan Pjs Kepala Desa Bangun Rejo.

Mahasiswa semester 8 di Universitas Subang itu mengaku sakit hati atas perkataan ibu kandungnya itu sehingga ia emosi dan melakukan penembakan.

Diketahui, insiden penembakan terhadap Hely Febriyanti (50), Pjs kades Bangun Rejo, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, oleh Gusmadi Wiranata itu terjadi pada Kamis (24/4/2025), di kediaman mereka.

Korban yang diketahui bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Puskesmas Purwodadi tewas akibat luka tembak di paha kanan yang mengakibatkan pendarahan hebat.

Sementara pelaku, yang merupakan anak kandung korban, kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Dalam pengakuannya kepada polisi, Gusmadi mengungkap bahwa pertengkaran itu dipicu oleh masalah pribadi yang kerap terjadi antara dirinya dan sang ibu.

Menurutnya, ucapan sang ibu yang menyakitkan hati membuatnya kehilangan kendali.

“Waktu bertengkar, ibu bilang ‘Jangan anggap aku ibu kamu lagi, aku ini bukan ibu kamu lagi’. Saya sakit hati dengarnya,” ujar Gusmadi dengan suara lirih di hadapan penyidik, Jumat (25/04/2025).

Usai cekcok, pelaku masuk ke kamar ayahnya untuk membereskan berkas-berkas di dalam brankas.

Di sanalah ia mengambil sepucuk senjata api milik sang ayah yang diketahui menjabat sebagai Kepala Desa setempat.

Dengan emosi yang belum stabil, Gusmadi mendatangi ibunya dan melepaskan satu tembakan yang mengenai paha kanan korban.

Tembakan tunggal itu ternyata cukup fatal, karena menyebabkan pendarahan hebat yang merenggut nyawa korban.

“Saya sangat menyesal, kenapa bukan saya saja yang mati. Saya sering bertengkar dengan ibu, ibu juga sering bertengkar dengan papa,” katanya sambil menunduk.

Setelah penembakan, pelaku melarikan diri ke belakang rumah dan membuang senjata api tersebut di dekat kolam, yang kemudian ditemukan oleh tim kepolisian saat melakukan penyisiran lokasi.

Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury, SIK, M.Si, membenarkan penangkapan pelaku dan memastikan pihaknya akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved