Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan JG, Tak Tahan Lihat Adik Ipar Tidur lalu Rudapaksa

Pengakuan mengejutkan JG (25), pria asal Bengkulu, yang tega melakukan rudapaksa terhadap adik iparnya sendiri, di kamar korban.

Dokumentasi Tribunlampung.co.id
RUDAPAKSA ADIK IPAR: Grafis ilustrasi rudapaksa. Pengakuan mengejutkan JG (25), pria asal Bengkulu, yang tega melakukan rudapaksa terhadap adik iparnya sendiri, di kamar korban. JG mengaku tak tahan ketika melihat adik iparnya tertidur sehingga muncul niat jahat untuk merudapaksa sang adik ipar. 

Tribunlampung.co.id, Bengkulu - Pengakuan mengejutkan JG (25), pria asal Bengkulu, yang tega melakukan rudapaksa terhadap adik iparnya sendiri, di kamar korban.

JG mengaku tak tahan ketika melihat adik iparnya tertidur sehingga muncul niat jahat untuk merudapaksa sang adik ipar.

Nafsu birahi membuat JG merudapaksa adik iparnya, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sebanyak 5 kali. Aksi bejat tersebut dilakukan JG di kamar korban.

Adapun aksi JG rudapaksa adik iparnya itu terakhir kali terjadi pada 28 Maret 2025. Pada saat itu, korban tengah tertidur di dalam kamarnya.

Kini, pria asal Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu itu harus berususan dengan hukum imbas perbuatan bejatnya tersebut. 

JG kini telah diamankan dan ditahan di Mapolres Rejang Lebong sejak 3 April 2025.

Dari pengakuan pelaku, aksi bejat ini disebabkan karena terpancing hawa nafsu saat melihat tubuh adik iparnya yang kerap berpakaian seksi.  

Saat diwawancarai awak media, FG mengaku khilaf atas perbuatannya. Timbul hawa nafsunya saat melihat tubuh adiknya yang sedang tertidur.

Dikatakan tersangka, adik iparnya itu kerap menggunakan pakaian seksi. Karena itulah, ia lantas mengancam adik iparnya untuk menuruti nafsu bejatnya.

"Khilaf pak, terpancing nafsu," kata FG. 

FG sendiri mengaku sangat menyesal akan perbuatannya. 

Ia meminta maaf kepada korban dan keluarganya termasuk kepada sang istri.

FG sendiri telah berumah tangga selama 6 tahun bersama kakak korban dan memiliki satu orang anak. 

"Menyesal, saya janji tidak akan mengulanginya," ungkap FG. 

Sementara itu, Kanit PPA Sat Reskrim Polres Rejang Lebong, Aipda J.J Sinurat mengatakan dari hasil pemeriksaan memang diakui oleh tersangka bahwa motifnya karena nafsu dan khilaf.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved