Hari Buruh di Lampung

Aksi Hari Buruh di Bandar Lampung, Tuntut Hapus Outsourcing

Ratusan buruh menggelar aksi peringatan Hari Buruh Sedunia di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Kamis (1/5/2025).

Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto
MAY DAY - Ratusan buruh menggelar aksi peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Kamis (1/5/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ratusan buruh menggelar aksi peringatan Hari Buruh Sedunia di Tugu Adipura, Bandar Lampung, Kamis (1/5/2025). 

Peserta merupakan aliansi buruh yang tergabung dalam Pusat Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL). 

Mereka berasal dari belasan organisasi, mulai dari buruh pabrik, buruh tani, pekerja kampus, dan sejumlah profesi lainnya. 

Ratusan buruh memulai aksi dengan berkumpul di depan Bambu Kuning Square, Jalan Raden Intan, sekira pukul 09.00 WIB. 

Selanjutnya massa aksi berjalan kaki (longmars) menuju Tugu Adipura dengan pengawalan sejumlah personel kepolisian.

Dalam aksinya, para buruh kompak mengenakan pakaian bernuansa merah, lengkap dengan atribut berupa bendera, banner, spanduk, hingga poster berisi beragam tuntutan. 

Sejumlah poster tersebut di antaranya bertuliskan “Hapuskan Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing”, “Hapuskan Politik Upah Murah”, “Sahkan RUU Perampasan Aset”, “Hentikan Diskriminasi terhadap Buruh Perempuan”, dan beragam tuntutan lainnya.

Setibanya di Tugu Adipura, mereka menyusun barisan dan menyampaikan orasi secara bergantian. 

Peserta aksi bernama Kaka Zack dalam orasinya menuntut pemerintah menghapus sistem kerja kontrak (outsourcing) demi meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Zack mengaku sebagai buruh pabrik yang telah bekerja selama 8 tahun di perusahaan swasta di Kecamatan Panjang, Bandar Lampung

Ia tergerak mengikuti unjuk rasa lantaran ingin menyuarakan hak dan kesejahteraan buruh yang dinilai masih jauh dari kata layak.

"Saya ikut di aksi ini karena ini merupakan momen yang sangat penting bagi buruh yang diperingati di seluruh dunia," ujar Zack. 

"Ini bukan hanya sekadar peringatan, melainkan bentuk perjuangan buruh yang harus terus disuarakan," tambahnya.

Sebagai buruh, Zack berharap pemerintah menghapus sistem kerja kontrak. 

"Kami ingin agar pemerintah menghapuskan sistem outsourcing, sehingga semua pekerja kontrak bisa menjadi karyawan tetap," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved