Pemusnahan Bahan Peledak di Garut
Reaksi TNI AD Usai Pengakuan Warga Dibayar Rp 150 Ribu Preteli Amunisi Kedaluwarsa
Pengakuan warga terkait keterlibatan warga sipil di lokasi pemusnahan bahan ledak kedaluwarsa hingga menjadi korban tewas, memicu reaksi dari TNI AD.
"Dijualnya ke mana?" tanya Dedi.
"Ada pengepulnya," kata Agus.
Diwartakan sebelumnya, ada sembilan warga sipil yang tewas dalam insiden ledakan tersebut.
Mereka adalah Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.
Pemakaman sembilan warga sipil korban ledakan amunisi pun kabarnya dikawal jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan Kodim Garut.
Guna meringankan kesedihan para korban, Dedi Mulyadi memberikan bantuan kepada mereka.
Dedi Mulyadi menjadikan semua anak-anak korban ledakan sebagai anak asuhnya.
Karenanya, Dedi Mulyadi menjanjikan bakal membiayai pendidikan seluruh anak-anak korban ledakan sampai lulus perguruan tinggi.
Dedi juga memberikan santunan kepada keluarga korban.
"Nanti saya menyampaikan, satu keluarga (dikasih) Rp50 juta ya," ujar Dedi mulyadi.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com
BACA BERITA POPULER
Banyak Boks Bekas Amunisi Tersusun Rapi di Samping Rumah Warga, Kok Bisa? |
![]() |
---|
Ucapan Pilu Istri Endang, 'Harusnya Pulang Hari Ini, Ternyata Pulang Selamanya' |
![]() |
---|
Cerita Jenderal Purn Dudung Abdurachman Sempat Ngobrol dengan Kolonel Antonius |
![]() |
---|
Ketakutan Ilman Tak Temukan Kakaknya Saat Tragedi Ledakan di Cibalong Garut |
![]() |
---|
Ilman Histeris Lihat Serpihan Kulit Terbang ke Arahnya, Trauma Tragedi Garut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.