Pemusnahan Bahan Peledak di Garut

Reaksi TNI AD Usai Pengakuan Warga Dibayar Rp 150 Ribu Preteli Amunisi Kedaluwarsa

Pengakuan warga terkait keterlibatan warga sipil di lokasi pemusnahan bahan ledak kedaluwarsa hingga menjadi korban tewas, memicu reaksi dari TNI AD.

Dokumentasi Polda Jabar
KORBAN LEDAKAN AMUNISI: Kantong jenazah berisi korban ledakan bom kedaluwarsa yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. TNI AD menegaskan, proses investigasi terkait ledakan saat pemusnahan amunisi di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025) masih berlangsung.  

"Dijualnya ke mana?" tanya Dedi.

"Ada pengepulnya," kata Agus.

Diwartakan sebelumnya, ada sembilan warga sipil yang tewas dalam insiden ledakan tersebut.

Mereka adalah Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.

Pemakaman sembilan warga sipil korban ledakan amunisi pun kabarnya dikawal jajaran Kodam III/Siliwangi, Korem 062/Tarumanagara, dan Kodim Garut.

Guna meringankan kesedihan para korban, Dedi Mulyadi memberikan bantuan kepada mereka.

Dedi Mulyadi menjadikan semua anak-anak korban ledakan sebagai anak asuhnya.

Karenanya, Dedi Mulyadi menjanjikan bakal membiayai pendidikan seluruh anak-anak korban ledakan sampai lulus perguruan tinggi.

Dedi juga memberikan santunan kepada keluarga korban.

"Nanti saya menyampaikan, satu keluarga (dikasih) Rp50 juta ya," ujar Dedi mulyadi.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com

BACA BERITA POPULER

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved