Berita Lampung

Bulog Lampung Bakal Tambah hingga 20 Gudang untuk Simpan Jagung Hasil Serapan dari Petan

Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung berencana menambah gudang sewa sebanyak 20 unit yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan jagung

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/Hurri Agusto
BULOG - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo saat ditemui, Jumat (16/5/2025). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung berencana menambah gudang sewa sebanyak 20 unit yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan jagung hasil serapan dari petani.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo mengatakan, jika pihaknya ditargetkan menyerap sebanyak 78 ribu ton jagung sepanjang tahun 2025 ini.

Di mana hingga pertengahan Mei 2025 ini, pihaknya telah menyerap 19 ribu ton jagung kering atau sekitar 24 persen dari target.

Nurman mengatakan, jika sejauh ini sebagian besar gudang Bulog Lampung telah terisi beras.

Hal itu membuat pihaknya berencana untuk menambah gudang sewa yang akan dikhususkan sebagai tempat penyimpanan jagung.

"Kemarin kita sudah tambah 30 sampai 40 unit gudang (sewa) untuk beras," kata Nurman

"Kita akan tambah lagi gudang sewa untuk jagung, sekitar 10 sampai 20 unit gudang," ujarnya, Jumat (16/5/2025). 

Nurman menjelaskan, jika pihaknya pada penyerapan jagung ini pihaknya akan membeli jagung kering petani dengan ketentuan kadar air maksimal 14 persen dan kadar aflatoksin maksimal 50 ppb.

Adapun harga jagung kering yang dibeli Bulog dari petani yakni senilai Rp5.500 per kilogram.

"Setelah kering, nanti jagung nya akan kami ambil dan itu yang kami ambil harganya Rp 5.500 perkilogram dan ini kita ambil di lokasi petani melakukan pengeringan," kata dia.

Nurman pun mengatakan jika pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi melalui penyuluh pertanian agar petani memahami standar kualitas jagung yang dapat diserap. 

"Kalau di lapangan adanya jagung basah, maka kami akan lakukan sosialisasi ke gapoktan dan untuk dapat kerjasama dengan pengering," ujarnya

"Setelah itu kita akan kita cek kadar airnya, kalau sudah sesuai baru kita jemput karena khawatir nya sudah sampai di gudang malah di tolak," tutupnya. 

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved