Mahasiswa FEB Unila Meninggal
Mahasiswa FEB Unila Meninggal Seusai Diksar, Ibunda Beri Pesan Menyentuh di TikTok
Dalam Diksar tersebut, Pratama Wijaya Kusuma diduga mengalami tindak kekerasan dari seniornya.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: taryono
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) bernama Pratama Wijaya Kusuma meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dan latihan dasar (Diksar) yang digelar Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel).
Dalam Diksar tersebut, Pratama Wijaya Kusuma diduga mengalami tindak kekerasan dari seniornya.
Atas meninggalnya anak tercinta, sang ibunda Pratama Wijaya Kusuma yang bernama Novita mengunggah pesan menyentuh di akun Tiktok @novitachoirunnisa, Rabu (28/5/2025).
"Sakitnya rasanya saat anak kesayangan ku sudah tiada jiwa ku rasanya ikut lemah," tulisnya menyertai unggahan foto bersama almarhum Pratama Wijaya Kusuma.
"Anak ku, setelah kepergianmu, duniaku sudah tidak lagi sama, semangat itu rasanya terkubur bersama ragamu waktu itu,"
"Nak, kalau jika seandainya kamu di surga sana masih melihat mama di sini menangis, kamu jangan ikut sedih ya nak di sana. Karena hanya dengan menangis bisa sedikit menghilangkan rasa sesak di dada saat mama merindukanmu nak, mama sangat rindu, semoga kita bisa berkumpul kembali suatu saat nanti,"
Unila Bentuk Tim Investigasi
Universitas Lampung (Unila) membentuk tim investigasi pasca kematian Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa jurusan Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila tahun 2024.
Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof Sunyono mengatakan, pihaknya membentuk tim investigasi pasca meninggalnya mahasiswa Pratama Wijaya Kusuma tersebut setelah mengikuti pendidikan dasar (diksar) salah satu ormawa.
"Kami diminta rektor untuk membentuk tim investigasi terkait dengan kekerasan yang dilakukan salah satu ormawa di lingkungan FEB Unila," kata Warek Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Prof Sunyono saat diwawancarai awak media di Gedung Rektorat Unila, Rabu (28/5/2025).
Mantan Dekan FKIP Unila ini mengatakan, tim harus segera bekerja dan dirinya juga tadi sudah berjanji bahwa dirinya akan membuat timeline berkaitan kejadian tersebut.
"Semua ini bisa diselesaikan tentu saja saya akan punya target investigasi, semua itu akan dilakukan agar cepat selesai," kata Prof Sunyono.
"Kalau hari ini masih pening jadi belum bisa berfikir, tapi insyaallah saya kirimkan ke BEM terkait timeline yang saya buat untuk nanti saya berikan kepada tim investigasi," sambungnya.
Pihak juga sudah meminta alamat korban, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal.
"Insyaallah nanti jika waktu pas saya akan datang ke rumahnya, karena informasi takut didatangi orang Unila, makanya pelan dan tidak boleh ujuk-ujuk, supaya mendapatkan informasi yang akurat dan itu yang penting," kata Prof Sunyono.
Saat ditanya apakah korban diintimidasi, pihaknya akan mencari tahu apakah benar atau tidak tapi ini baru katanya dan informasi nanti dilakukan kroscek.
"Jadi jika benar ya akan kita lakukan sanksi, tapi kita lihat kode etiknya dan jika melanggar etik akan diberi sanksinya," tambahnya.
Ia mengatakan, di dalam sidang kode etik itu akan dilihat ada kesalahan ditingkat mana dan sanksi itu akan diberikan.
"Kami belum melakukan investigasi karena saya baru tahu kemarin ketika ketua BEM FEB dan BEM Unila menemui saya, dan saya laporkan ke rektor," kata Prof Sunyono.
Saat ditanya apakah telah berkoordinasi dengan aparat, Prof Sunyono mengatakan, kepolisian menyerahkan dulu kepada internal Unila.
Tim investigasi akan diminta ditemani oleh mahasiswanya karena mereka yang tahu alamatnya hanya satu orang.
Terkait investigasi transparan, Prof Sunyono mengatakan, tim investigasi sifatnya rahasia dan tidak terbuka.
"Lalu ketika hasilnya sudah didapat nanti kita sidang lihat tingkat kesalahan, hukuman yang pasti semua apabila terbukti dan meyakinkan maka akan ditindak," kata Prof Sunyono.
Tim investigasi segera bekerja dan diharapkan kepada para mahasiswa untuk tenang sajalah.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)
Makam Mahasiswa Unila Korban Diksar Dibongkar |
![]() |
---|
Pembongkaran Makam Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Dilakukan 4 Orang Durasi 30 Menit |
![]() |
---|
Ayah Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Minta Pelaku Dihukum Setimpal: Seperti Ini Jangan Ada Lagi |
![]() |
---|
Ibu Mahasiswa Unila Korban Diksar Maut Tak Hadiri Ekshumasi |
![]() |
---|
Ekshumasi Makam Mahasiswa Korban Diksar Maut FEB Unila Memakan Waktu 4 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.